Awal Pekan, IHSG Diprediksi Bergerak ke Zona Merah
Merdeka.com - Awal pekan, sejumlah analis kompak meramal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi pada perdagangan saham Senin (28/10).
Dari sisi teknikal, laju indeks diproyeksi melemah dengan bergerak di rentang support 6.207 dan resistance 6.339.
"Candlestick pattern mengindikasikan adanya potensi melemah pada IHSG," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji, Minggu (27/10).
Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebut IHSG diprediksi ke zona merah didorong oleh volume yang cukup tinggi sehingga mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlanjut.
Dari kacamata Dennies, dia melihat IHSG akan ditransaksikan tertekan di level support 6.176-6.214 dan resistance 6.319-6.386.
"IHSG ditutup melemah memang setelah aksi profit taking oleh investor setelah indeks mengalami penguatan yang signifikan selama sepekan," ujarnya.
Seirama, menutup gap yang sudah terbentuk, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai IHSG akan memerah bergerak menguji support 6.215.
Untuk saham-saham menarik yang dapat dipertimbangkan investor antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indosat Tbk (ISAT), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaBawaslu memaparkan tujuh indikator kerawanan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca Selengkapnya