Asian Games hingga pertemuan IMF-Bank Dunia genjot pertumbuhan 2018
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan banyak faktor yang bisa bisa menjadi faktor pendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi RI diusulkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 di level 5,4 persen sampai 6,1 persen tahun depan. Salah satunya adalah perhelatan Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang.
Menteri Sri Mulyani menilai, menjadi tuan rumah akan membuat kehadiran rombongan atlet dan pengunjung berdampak terhadap ekonomi daerah. Selain itu, gelaran IMF World Bank Annual Meeting di Bali tahun depan juga diperkirakan mendorong pertumbuhan pariwisata di wilayah Timur Indonesia.
"Adanya perhelatan Asian Games pertemuan Asian Paralimpyc Games. IMF WB annual meeting. Ini event yang bukan hanya Pemerintah keluarkan anggaran tapi yang penting hadirnya pengunjung pada event itu minimal di tempat itu tapi bisa lebih luas lagi," kata Menteri Sri, di Gedung DPR RI, Selasa (13/6).
Selain itu, investasi di sektor infrastruktur yang telah berjalan tiga tahun juga dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kegiatan investasi di bidang infrastruktur memasuki tahun 3-4 maka akselerasi dari capital spending akan lebih cepat," ujarnya.
Menteri Sri Mulyani mengungkapkan, saat ini iklim investasi di Indonesia sudah sangat baik. Sumber investasi ribuan triliun dapat diperoleh dari belanja modal pemerintah, belanja modal BUMN baik yang langsung maupun anak, penyaluran kredit perbankan hingga investasi langsung asing dan dalam negeri.
"Kondisi positif terhadap Initial Public Offering (IPO), penerbitan obligasi dan sukuk korporasi," jelasnya.
Terakhir, Menteri Sri mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat pada 2018 diperkirakan cukup tinggi sehingga pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa mencapai 60 persen terhadap PDB. Menteri Sri mengatakan, penciptaan lapangan pekerjaan dan inflasi yang terjaga bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca Selengkapnya