Akumindo: UMKM Ada yang Bangkrut, Ada Juga yang Sudah Mulai Berjalan
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun menyebut bahwa kondisi pelaku UMKM saat ini mulai mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Sebagian sudah ada yang kembali berjalan menuju arah pemulihan, namun sebagian lainnya masih terpuruk.
"UMKM saat ini ada yang sudah bangkrut, ada yang sudah berjalan lagi tapi belum pulih seperti tahun 2019 lalu," kata Ikhsan dalam diskusi online bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Jakarta, Rabu (16/6).
Ikhsan menuturkan, beberapa UMKM yang bisnisnya kembali berjalan sudah mulai kembali merekrut pegawai. Meskipun jumlah karyawan yang dipekerjakan belum sebanyak sebelumnya.
"UMKM yang bangkit ini sudah ada rekrut karyawan walaupun dari yang tadinya 5, sekarang baru 2 orang," kata dia.
Sayangnya, kata Ikhsan kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang beberapa waktu lalu naik menjadi ancaman bagi pelaku usaha. Pelaku usaha cukup was-was bila pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas manusia.
"Tapi ini ada ancaman Covid-19 ini naik, mereka khawatir nanti kalau ada PSBB lagi, tapi sekarang ini masih PPKM Mikro," kata dia.
Kebijakan PPKM Mikro
Kebijakan PPKM Mikro kata Ikhsan dinilai membantu pelaku UMKM untuk bangkit. Sebab masih ada interaksi dan kegiatan jual beli tetap berjalan dengan protokol kesehatan.
Ikhsan menambahkan, UMKM yang mampu bangkit di masa pandemi biasanya melakukan transformasi bisnis. Baik itu dengan mengubah model bisnis atau membuka lapak online. Dalam kondisi seperti ini pun tidak sedikit generasi muda yang memanfaatkan kegiatan dengan mulai membuka usaha. Semisal menjual tanaman hias, baju-baju bekas hingga produk-produk kesehatan.
Sehingga tak heran terjadi peningkatan pelapak online selama satu tahun. Semula hanya 1 juta pengguna, kini menjadi 5 juta dalam satu tahun.
"Kami catat ada peningkatan sekitar 5 juta pemain baru di marketplace dari yang sebelumnya 1 tahun tidak lebih dari 1 juta. Ini luar biasa, makanya suka tidak suka UMKM harus masuk digital," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Muhaimin akan berupaya memberikan dukungan agar generasi muda bisa mandiri berusaha.
Baca SelengkapnyaDengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaIa memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca Selengkapnya