ADB: 122 Juta Orang Terancam Miskin Akibat Perubahan Iklim
Merdeka.com - Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Said Zaidansyah mengatakan sebanyak 122 juta orang terancam miskin akibat perubahan iklim yang semakin meluas dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
Said mengatakan bahwa terjadinya perubahan iklim yang berdampak kian nyata bisa menyusutkan ekonomi global hingga 3 persen pada tahun 2050.
Selain itu ancaman panen komoditas pangan global juga berkurang lima persen pada 2030 dan 30 persen pada 2080 apabila negara-negara di dunia tidak melakukan apapun untuk mencegah perubahan iklim semakin meluas.
"Dilihat secara global, kerugian akibat perubahan iklim mencapai USD 18 miliar per tahun terhadap sektor energi dan transportasi," kata Said dikutip dari Antara, Kamis (18/3).
Namun jika sektor konsumsi rumah tangga juga diperhitungkan, kerugian per tahun semakin membengkak menjadi USD 390 miliar.
Said menyebut juga akan ada 143 juta orang yang harus relokasi dalam negeri akibat perubahan iklim apabila tidak dilakukan apapun dalam pencegahan bencana tersebut.
Pada periode 1990-2019 di Asia Pasifik sebanyak 2,5 miliar orang terdampak dan satu juta korban meninggal akibat bencana karena perubahan iklim, USD 1.470 triliun hilang akibat kerugian fisik dari bencana tersebut.
Risiko Ancaman Lebih Besar
Bahkan dia menerangkan risiko ancaman tersebut menjadi lebih besar lantaran Indonesia memiliki geografis kepulauan dan daerah yang rentan terjadi bencana alam. Said menyebut beberapa kota besar di Indonesia terancam dari naiknya permukaan air laut, deforestasi, serta degradasi lingkungan yang terus berlangsung.
Oleh karena itu Said menekankan perlu adanya perubahan sistem ekonomi menjadi ekonomi hijau atau yang lebih ramah lingkungan agar dampak dari perubahan iklim tidak berdampak semakin parah.
Secara umum ekonomi hijau sebagai sistem pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dengan mengurangi risiko lingkungan, kelangkaan ekologis, rendah karbon, pembangunan berkesinambungan, dan inklusif.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pemanasan global tidak hanya mengubah ekosistem bumi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap dalam forum REDD+ ini bisa menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman antar pimpinan dan pejabat.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya