Ada teror bom, bagaimana nasib dunia usaha Surabaya?
Merdeka.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut bahwa teror bom yang baru saja terjadi di Kota Surabaya tidak akan mempengaruhi kondisi dunia usaha di Kota Pahlawan tersebut.
"Iklim dunia usaha di lokasi Surabaya tidak terlalu terdampak. Prospek bisnis di Surabaya masih cerah," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (13/5).
Bhima menjelaskan, cerahnya prospek bisnis di kota tersebut ditandaia dengan tingkat populasi kelas menengah yang semakin besar. "Tahun 2017 lalu pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 5,45 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,1 persen," ujarnya.
Selain itu, pertumbuhan industrinya pun cukup menjanjikan sehingga insiden teror tidka akan mempengaruhi kondisi industri di sana. "Pengembangan kawasan industri di sekitar Surabaya juga bagus. Dampak dari teror hari minggu ini kecil sekali. Pelaku usaha saya kira sangat rasional melihat prospek jangka panjang."
Ledakan bom baru saja terjadi di Gereja Katolik Santa Maria, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur. Tak hanya itu, ledakan dilaporkan juga terjadi di gereja yang berada di Jalan Diponegoro, Surabaya.
Adanya ledakan ini dipandang akan mengganggu investasi dan wisata di kota Surabaya tersebut. Ekonom Centre of Reform on Economics (CENTRE), Piter Abdullah mengatakan, peristiwa tersebut berdampak signifikan pada destinasi wisata di kota Surabaya.
"Serangan bom ini tentu akan berdampak kepada jalannya ekonomi di Surabaya dan juga perekonomian nasional. Setiap peristiwa pengeboman akan secara signifikan berdampak terhadap investasi dan kunjungan wisata," tuturnya kepada Liputan6.com, Minggu (13/5).
Menurutnya, ledakan yang terjadi tersebut berpengaruh pada kondisi Rupiah yang kini tengah alami pelemahan. Ledakan tersebut menciptakan tekanan baru pada Rupiah dan pasar keuangan.
"Sangat disesalkan serangan bom terjadi di saat kondisi Rupiah sekarang ini. Kita berharap kepolisian bisa bergerak cepat mengungkap kejadian ini sehingga dampak negatif peristiwa ini bisa diminimalkan," ujarnya.
"Rupiah akan semakin sulit kembali ke keseimbangan awal di bawah Rp 14.000. Demikian juga indeks saham dan harga SUN. Yield SUN akan semakin tinggi dan mempersulit APBN," kata Piter.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaSurabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaIa memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bayu Krisnamurthi bersama Bupati Blora Arief Rohman tinjau kondisi hamparan persawahan di daerah sentra produksi Kabupaten Blora.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca Selengkapnya