Ada Pilpres, BSI Optimis Ekonomi RI 2024 Tumbuh di Atas 5 Persen
Ekonomi Indonesia di 2024 diprediksi masih tumbuh positif meski ada Pilpres.
pertumbuhan ekonomiEkonomi Indonesia di 2024 diprediksi masih tumbuh positif meski ada Pilpres.
Ada Pilpres, BSI Optimis Ekonomi RI 2024 Tumbuh di Atas 5 Persen
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Banjaran Surya Indrastomo optimis perekonomian Indonesia tumbuh di atas 5 persen pada 2024 mendatang. Proyeksi positif ini ditopang oleh penyelenggaraan pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun depan.
- Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi ke-2 di Negara G20
- Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
- Sandiaga Uno Optimistis Piala Dunia U-17 dan Pemilu 2024 Berdampak Positif pada Pariwisata Indonesia
- Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
- VIDEO: Paloh Keras "Munafik! Pemimpin Didewakan, Tak Ada Salahnya Sama Sekali"
- Prabowo: Saya Sadar Tindakan Medis yang Saya Jalani Pertaruhan Nyawa
"Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh positif di kisaran 5 sampai 5,05 persen hingga akhir tahun 2024 dengan adanya pemilu," kata Banjaran dalam acara BSI Sharia Economic Outlook 2024, di BSI Tower, Jakarta Selatan, Jumat (17/11).
Merdeka.com
Banjaran menyebut, proyeksi ekonomi tumbuh di atas 5 persen tersebut ditopang oleh solidnya kinerja tingkat konsumsi yang diprediksi masih bertahan tinggi hingga akhir 2024. Kondisi ini tercermin dengan kondisi suplai dari sektor manufaktur yang konsisten berada di zona ekspansif.
"PMI (Purchasing Managers' Index) Manufaktur kita berada di lebih dari skala 50 dan keyakinan konsumen yang terjaga," ucap Banjaran.
Selain itu, adanya belanja negara maupun partai politik untuk meramaikan kegiatan Pilpres juga ikut mendorong konsumsi domestik.
"Aktivitas pemilu diprediksi akan menjadi salah satu boost positif," jelas Banjaran.
Kemudian, laju tingkat inflasi di 2024 diperkirakan masih akan terkendali seiring. Pemerintah sendiri memperkirakan inflasi tahun depan dalam kisarannya 2,5 plus minus 1 persen.
Namun demikian, terdapat risiko fluktuasi kenaikan inflasi jangka pendek sepanjang kuartal I-2024.
Hal ini didorong oleh potensi eskalasi tensi geopolitik yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, pelemahan nilai tukar Rupiah yang berpotensi mendorong peningkatan risiko imported inflation, dan dampak El Nino.