672 Ton Daging Kerbau Impor Sudah Masuk Indonesia
Merdeka.com - PT Berdikari (Persero) telah mengantongi izin impor daging kerbau India dan daging sapi Brazil dari Kementerian Perdagangan masing-masing sebanyak 50.000 Ton dan 10.000 Ton. Perusahaan berencana mendatangkan daging secara bertahap hingga akhir tahun 2020.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Harry Warganegara menyatakan, sampai saat ini perseroan telah menyelesaikan proses negosiasi dengan beberapa pemasok daging kerbau India. Bahkan, shipment sudah mulai berjalan.
"Hari ini, untuk shipment pertama telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 672 ton," kata dia melalui siaran pers, Minggu (31/5).
Dia menambahkan, hingga saat ini Berdikari telah menyelesaikan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok dengan total daging kerbau yang akan didatangkan sebanyak 1.960 ton. Direncanakan daging akan masuk bertahap hingga akhir Juni 2020.
"Kami akan terus menambah jumlah impor sesuai dengan kuota yang kami dapat, di mana saat ini kami masih melakukan negosiasi kontrak dengan beberapa supplier. Kami berharap dengan masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional dan terpenuhinya kebutuhan bahan pangan protein khususnya daging serta menjaga stabilitas harga tetap terjangkau oleh masyarakat," tegasnya.
Untuk memasarkan daging tersebut, Berdikari menggandeng beberapa distributor serta menyalurkan langsung ke pasar konsumen melalui saluran distribusi sendiri. Antara lain Toko Daging Protein Berdikari dan market place.
Selain itu, perseroan juga sedang mempersiapkan proses impor daging sapi asal Brazil. Saat ini tahap negosiasi dengan salah satu supplier telah dilakukan dengan total kontrak sebanyak 1.120 ton dan tinggal menunggu jadwal shipment.
"Sebagai bagian dari BUMN Klaster pangan kami komitmen untuk mensupport pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional khususnya pada masa pandemik Covid-19 ini," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Bulog, Bayu mengaku belum mendapatkan izin impor meski sudah mendapatkan perintah impor 100.000 ton daging kerbau dari India.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tengah berkunjung ke India untuk menjajaki kerja sama impor beras.
Baca Selengkapnya