3 Strategi menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah

Merdeka.com - Penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival keempat yang dilakukan di Surabaya, mengangkat tema 'Fostering Inclusive Economic Growth and Improving Resiliency Throught Closer Collaboration and Coordination'.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, tema ini memiliki makna bagaimana mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Bukan hanya untuk mendorong ekonomi di Indonesia maupun global, tetapi juga perkembangan ekonomi secara inklusif.

Selain itu, tema ini sejalan dengan momentum dilakukannya koordinasi secara nasional dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo Juli lalu.

"KNKS ini memang dimaksudkan untuk bagaimana melakukan koordinasi dan integrasi, termasuk juga akselerasi berbagai program-program ekonomi dan keuangan syariah," Kata Perry saat pers conference The 4 Indonesia Sharia Economic Sharia di Surabaya, Rabu (8/11).

Dalam upaya mempercepat pengembangan dan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah, menurut Perry, didasarkan pada 3 strategi utama.

"Pertama, bagaimana mempercepat pengembangan ekonomi syariah dalam bentuk bagaimana kita mempercepat pengembangan yang kita sebut halal supply chain," kata Perry.

Selanjutnya, yang kedua mempercepat pengembangan sektor keuangan di indonesia. "Nah, berbeda dari tahun tahun sebelumnya yang banyak fokus kepada perkembangan perbankan. Memang perbankan akan kita terus dorong, tapi perlu dikembangkan instrumen instrumen keuangan, apakah itu sertifikasi wakaf maupun yg lainnya," jelasnya.

Strategi ketiga adalah perlunya memperkuat riset, edukasi, dan kampanye mengenai halal lifestyle. Riset-riset pengembangan ekonomi syariah, pengembangan edukasi mengenai kurikulum ekonomi syariah di perguruan tinggi, dan juga kewirausahaan.

Menurut Perry, ketiga strategi ini akan dikoordinasikan dalam berbagai program yang kemudian dikoordinasikan melalui KNKS.