2016, BI targetkan transaksi Fintech di Indonesia capai Rp 194,3 T
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan industri keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) di Indonesia telah berkembang pesat. Bahkan, dalam 10 tahun terakhir, industri ini telah berperan penting dalam berbagai kebijakan keuangan dan moneter.
Melihat perkembangan ini, Bank Indonesia menargetkan transaksi fintech di tahun 2016 bisa mencapai USD 14,5 miliar atau Rp 194,3 triliun, dari target transaksi e-commerce pemerintah mencapai USD 130 miliar hingga tahun 2020.
"Krisis keuangan global tahun 2008 telah mengguncang pelayanan masyarakat secara formal, memperketat rezim lembaga keuangan. Koordinasi keduanya kemudian ciptakan financing yang beda. Kemudian lahirlah financial teknologi. Tahun 2016 diperkirakan transaksi fintech bisa mencapai USD 14,5 miliar," kata Agus di kantornya, Jakarta, Senin (14/11).
Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni V. Panggabean menjelaskan, hingga Agustus transaksi ATM non tunai dari debit mencapai 5,4 juta transaksi per hari dengan nominal Rp9,2 triliun per hari.
Selain itu, transaksi kartu kredit 823.000 transaksi per hari dengan nominal Rp743 miliar per hari. Uang elektronik 1,9 juta transaksi dengan nominal Rp20 miliar per hari.
"Para regulator perlu mencermati hal ini karena mendukung optimisme dan manfaat seperti efisiensi dan menggerakkan UKM tapi kita juga perlu mitigasi risiko yang bisa timbul dari fenomena ini," jelas Eni.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaFinnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaHingga Desember 2023, transaksi QRIS mencapai Rp225 triliun
Baca SelengkapnyaNasabah dapat melakukan transaksi penukaran mata uang asing dengan harga yang kompetitif.
Baca SelengkapnyaTarget itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca Selengkapnya