15 Infrastruktur dikebut sebelum SBY lengser, JSS terdepak
Merdeka.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membahas 15 proyek infrastruktur unggulan di mana akan dikebut menjelang akhir masa kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan Selat Sunda (JSS) dipastikan tidak masuk rencana ini, dan diserahkan nasibnya pada pemerintah baru.
Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana Dedy S. Priatna mengatakan, 15 proyek unggulan ini disusun berdasarkan permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung.
"Jadi pak CT kemarin tanya, proyek apa saja yang mandeg dan apabila saya bantu, bisa groundbreaking sebelum Oktober 2014. Ya jadilah 15 itu, ada yang masalahnya butuh pinjaman luar negeri, ada yang karena lahan," kata Dedy selepas rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/6).
JSS pun dipastikan tidak masuk kategori 15 proyek infrastruktur hendak dikebut tersebut. CT memang menjanjikan segera membentuk tim teknis dipimpin Kementerian Pekerjaan Umum, tapi Dedy mengingatkan bahwa itu bukan berarti tahun ini studi kelaikan bisa dijalankan.
Artinya, megaproyek konsorsium binaan konglomerat Tommy Winata itu dipastikan gagal untuk sementara ini. "Biarkan JSS untuk menteri yang baru. Tim teknis dibentuk tidak apa-apa, tapi kalau JSS ini didorong sebelum Oktober tidak akan terkejar," ungkap Dedy.
Karena proyek-proyek infrastruktur energi, perhubungan, hingga jalan raya ini tidak sepenuhnya menggunakan APBN, maka Dedy yakin belum tentu juga seluruhnya mulai dibangun Oktober mendatang. Beberapa bahkan mengandalkan pinjaman asing buat memulai groundbreaking-nya.
"Jadi belum tentu presiden setuju," ujarnya.
Berikut 15 proyek tengah dikejar pembangunannya sebelum SBY lengser diantaranya PLTU Sumatera Selatan (2X600 Mega Watt) senilai Rp 16 triliun, jalan tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara (Rp 4,3 triliun), Jalan pintar Palu-Parigi, Sulawesi Tengah (Rp 2,2 triliun), pembangunan Bandara Kertajati, Sumedang (Rp 8,2 triliun), jalur layang Jakarta (Rp 8,9 triliun).
Ini masih ditambah proyek-proyek butuh dana besar tapi cukup rumit diwujudkan, di antaranya empat ruas Tol Trans Sumatera, Jalur kereta api batu bara di Kalimantan Tengah (Rp 50 triliun), Pelabuhan Cilamaya (Rp 14,9 triliun), Perluasan Bandar Udara Soekarno-Hatta Rp 26 triliun dengan memasukkan rencana pembangunan runway ketiga.
Sedangkan proyek butuh pinjaman asing, sehingga perlu lampu hijau presiden adalah transmisi listrik bawah laut Sumatera-Jawa USD 2,12 miliar, Pembangkit Listrik Pangkalan Susu (2X200 MW) USD 471 juta, PLTU Takalar (2X100 MW) USD 294 juta, penyelesaian Waduk Jatigede USD 411 juta.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga mengatakan bahwa ada 42 PSN yang dinilai tidak akan selesai di tahun 2024 akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki banyak menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang yang digencarkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaKeberadaan jalan tol ini akan memangkas waktu perjalanan dari Balikpapan menuju IKN, dari 2 jam menjadi hanya 30 menit saja.
Baca Selengkapnya