Wabah Virus Marburg Tak Kalah Bahaya dari Corona, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Merdeka.com - Penyakit Marburg Virus Disease (MVD) adalah demam berdarah yang cukup ganas, dengan rasio kematian hingga 88%. Virus Marburg masih dikategorikan dengan keluarga filovirus yang menyebabkan penyakit virus Ebola.
Virus Marburg ini kembali mewabah di masa pandemi Covid-19 akhir-akhir ini. Namun MVD disebut mampu dikendalikan. Sehingga masyarakat patut bernapas lega. Virus Marburg bisa menyerang manusia dan primata non-manusia.
Kasus virus MVD terkonfirmasi pertama di Afrika Barat pada 9 Agustus lalu. Dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa wabah virus Marburg telah berakhir di Guinea.
Melansir dari CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, virus Marburg pertama kali dikenali pada tahun 1967. Saat wabah demam berdarah terjadi secara bersamaan di laboratorium di Marburg dan Frankfurt, Jerman dan di Beograd, Yugoslavia.
Setelah seseorang terinfeksi, Marburg dapat menyebar melalui penularan manusia ke manusia dengan kontak langsung. Bisa melalui kulit yang rusak atau selaput lendir, dengan darah, sekresi, organ atau dari cairan tubuh dari orang yang terinfeksi menempel di permukaan benda.
Gejala Virus Marburg
Ilustrasi Virus Marburg, merdeka ©2021 Merdeka.com
Mengutip dari laman resmi WHO, penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg dimulai secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise parah. Malaise adalah kondisi lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan, ini semua berselang beberapa hari.
Gejala lain yang menyertai, seperti nyeri otot, diare yang parah, sakit perut dan kram. Diare bisa bertahan selama seminggu. Tanda lain, mual dan muntah yang biasanya terjadi di hari ketiga usai terinfeksi.
Orang yang terinfeksi virus Marburg akan menunjukkan mata yang dalam seakan terlalu lelah, ekspresi dan kelesuan yang ekstrem. Kemudian muncul ruam tanpa gatal, ini tercatat antara 2 dan 7 hari setelah timbulnya gejala.
Kondisi gejala yang patut diwaspadai, perdarahan seringkali muncul. Darah segar pada muntahan dan feses sering disertai dengan pendarahan dari hidung, gusi dan vagina.
Bahkan ada yang mengalami Orchitis atau radang testis, telah dilaporkan kadang-kadang pada fase akhir atau sekira hari kelima belas.
Selama fase penyakit virus Marburg yang parah, pasien mengalami demam tinggi. Adanya akibat terhadap sistem saraf pusat dapat mengakibatkan kebingungan, lekas marah dan agresi.
Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi karena kehilangan darah yang parah dan syok.
Perawatan Suportif
Rehidrasi dengan cairan oral atau intravena, ini akan mengatasi gejala spesifik penderitanya. Belum ada pengobatan khusus yang terbukti tersedia untuk penyakit virus Marburg.
Namun, berbagai perawatan potensial bisa meredakan, seperti perawatan darah, terapi kekebalan dan terapi obat.
Diagnosa
Sulit untuk membedakan secara spesifik dan klinis penyakit virus Marburg (MVD) dari penyakit menular lain. Seperti malaria, demam tifoid, shigellosis, meningitis dan demam berdarah yang disebabkan virus lainnya.
Konfirmasi bahwa gejala yang disebabkan oleh infeksi virus Marburg, akan menggunakan metode diagnostik berikut:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaKondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaOperasi pemadaman mulai berlangsung pukul 20.27 WIB dengan mengerahkan 3 unit serta 11 personel
Baca Selengkapnya