Perjalanan Karier Mayor Inf Ahmad bin Muhammad Assegaf Saat Masuk Akmil
Merdeka.com - Lika-liku perjalanan dan perjuangan dialami setiap prajurit TNI. Selayaknya Mayor Inf Ahmad bin Muhammad Assegaf yang jatuh hati di dunia militer.
Terlahir di keluarga tanpa jejak militer tentu bukan perkara mudah. Ada serangkaian perjuangan dia tempuh.
Dukungan dari sang ayah pun tak henti-hentinya mengalir. Berikut ulasannya, dilansir dari kanal YouTube Arridwan Tuban Official, Rabu (13/7/22).
Tak Bisa Berbahasa Indonesia
Mayor Inf Ahmad bin Muhammad Assegaf merupakan putra dari seorang insinyur. Sang ayah yang seringkali bertugas di berbagai tempat membuatnya kerap berpindah-pindah.
Alhasil, Mayor Ahmad pun kembali ke tanah air usai menghabiskan masa kecil di Saudi Arabia. Pria kelahiran Jeddah tersebut sempat kebingungan setibanya di tanah air saat berusia kanak-kanak.
Salah satu penyebabnya yakni soal bahasa. Lantaran sejak kecil terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Arab, Mayor Ahmad pun tak dapat berbahasa Indonesia.
YouTube Arridwan Tuban Official ©2022 Merdeka.com
"Kelas 1 SD saya sudah menetap di Jakarta. Jadi waktu di Jakarta ini kebetulan tidak bisa bahasa Indonesia. Soalnya saya komunikasi sama ummi kan bahasa Arab terus," ungkapnya.
Tak Ada Garis Keturunan Militer
Seiring berjalannya waktu, Mayor Ahmad lantas dapat beradaptasi hingga fasih berbahasa Indonesia.
Soal latar belakang keluarga, Mayor Ahmad sebenarnya tak memiliki kerabat hingga sanak saudara yang berkiprah di dunia militer. Hal itu pun turut diungkap Mayor Ahmad secara gamblang.
"Kebetulan, keluarga kami ini tidak ada yang di bidang militer, sama sekali tidak ada," terangnya.
Namun, kecintaan dirinya terhadap dunia militer justru berawal dari impian sang ayah. Diketahui, ayah Mayor Ahmad sempat mendambakan untuk menjadi seorang prajurit semasa muda.
Diminta Daftar Akmil
Gagal, sang ayah pun menurunkan impiannya tersebut kepada putra tercinta. Suatu ketika, Mayor Ahmad diberi brosur soal pendaftaran menjadi taruna Akmil.
"Cuma dulu abah saya ini pernah daftar TNI pada saat masih muda. Tiba-tiba, abah pulang dari kantor itu membawa brosur Akmil dan ngasih ke saya," ceritanya.
YouTube Arridwan Tuban Official ©2022 Merdeka.com
Hal tersebut diartikan Mayor Ahmad sebagai suatu perintah dari sang ayah. Bermaksud ingin menjadi sosok putra yang berbakti, Mayor Ahmad seketika mendaftar.
"Akhirnya abah memerintahkan saya untuk mendaftar. Yang namanya anak berbakti ya saya langsung daftar. Dulu itu di Cijantung tahun 2005," tukasnya.
Perjuangan Mendaftar Akmil
Selayaknya para calon prajurit lain, Mayor Ahmad turut mengalami perjuangan panjang. Deretan proses pendaftaran mulai dialaminya.
Kendati berat, namun hal tersebut turut disyukuri Mayor Ahmad. Perjuangan yang kini berbuah manis dianggapnya sebagai hasil dari rentetan doa kedua orangtua.
"Seiring berjalannya waktu, kami mengikuti tes mulai dari administrasi, jasmani, psikologi. Itu luar biasa berat tapi alhamdulillah kami bisa lalui," jelasnya.
"Mungkin itu berkah dari orangtua ya, doanya," imbuhnya.
Dukungan Ayah Tanpa Henti
Selain doa, sosok kedua orangtua Mayor Ahmad rupanya turut memasok dukungan yang tak henti-hentinya. Terlebih sang ayah.
Mayor Ahmad mengungkap, ada dukungan khusus yang dilakukan sang ayah pada saat dirinya hendak mengikuti tes kebugaran jasmani.
YouTube Arridwan Tuban Official ©2022 Merdeka.com
Saat itu, setiap hari sang ayah rela membangunkan Mayor Ahmad untuk berlari pagi bersama. Perjuangan luar biasa dari sosok keluarga bagi seorang perwira dengan pangkat Mayor Infanteri tersebut.
"Yang luar biasa itu abah. Setiap subuh itu membangunkan saya, diajak jogging lari pagi pada sat mau tes kebugaran jasmani," tukasnya.
(mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayor TNI itu bahkan mendapat penghormatan lengkap laiknya seorang jenderal di kapal perang Inggris.
Baca SelengkapnyaPerjalanan karier sosok perwira TNI ini tak banyak diketahui orang. Berawal penugasan di Aceh sampai promosi jadi Paspampres.
Baca SelengkapnyaMomen serah terima jabatan (sertijab) Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seperti yang dialami oleh seorang perwira TNI Angkatan Darat ini. Memiliki nama dan arti yang bikin publik takjub.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaAdapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaTokoh berdarah Batak ini dulunya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Teritorium Bukit Barisan dan pernah dikirim ke Amerika oleh TNI-AD.
Baca Selengkapnya