Salut Sama Pemuda 20 Tahun Ini, Tak Gengsi Jual Bubur Ayam Omzetnya Jutaan Rupiah
Merdeka.com - Bisnis kuliner merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Sebab, makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap orang. Tak heran, jika para pebisnis kuliner memiliki peluang cukup besar untuk berkembang.
Hal itu seperti yang dirasakan oleh pemuda bernama Anip ini. Meski hanya berjualan bubur ayam gerobak, ia berhasil meraup omzet hingga jutaan rupiah setiap harinya. Simak ulasan selengkapnya:
Pemuda Berusia 20 Tahun Sukses Berjualan Bubur Ayam
Melansir dari unggahan video di kanal Youtube Kawan dapur, membagikan kisah seorang pemuda berusia 20 tahun yang sukses menjalani bisnis berjualan bubur ayam gerobak. Pemuda yang diketahui bernama Anip itu, setiap harinya berjualan bubur ayam di kawasan Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Dalam video yang dibagikan, Anip mengaku sempat membantu sang kakak berjualan bubur ayam selama satu tahun sebelum membuka usahanya. Lama kelamaan, dirinya memiliki keinginan untuk mulai berjualan sendiri. Setelah memahami resep dan cara membuat bubur, Anip pun memberanikan diri membuka usaha bubur ayam gerobaknya.
"Sebelumnya jualan ikut abang selama 1 tahun, alhamdulillah setelah setahun saya udah jualan sendiri," kata Anip dikutip dari Youtube Kawan dapur, Kamis (14/10/2021).
Youtube/Kawan dapur ©2021 Merdeka.com
Tak Pernah Malu Jualan Bubur
Anip mengatakan, bahwa dirinya mulai bekerja membantu sang kakak untuk berjualan bubur setelah lulus dari SMK. Meski sempat mencoba peruntungan dengan bekerja di pabrik, Anip merasa lebih nyaman untuk berjualan dan membuka usaha sendiri. "Setelah lulus (pernah) kerja di pabrik 3 bulan tapi enggak sreg, akhirnya ikut kakak ke Jakarta dagang bubur," ungkapnya.
Youtube/Kawan dapur ©2021 Merdeka.com
Pemuda asal Tegal, Jawa Tengah ini mengaku lebih nyaman untuk berjualan dibandingkan harus bekerja di pabrik. Meski masih terbilang muda, Anip mengatakan jika dirinya tak pernah malu bekerja sebagai tukang bubur keliling. "Intinya kita jangan pernah malu, jangan pernah gengsi lah. Pekerjaan apapun kita jalanin lah lakuin. Karena kodratnya lelaki itu bekerja bukan bergaya," kata Anip.
Punya Omzet Jutaan Rupiah Per Hari
Setelah berjualan lebih dari dua tahun, Anip kini bisa menghabiskan sekitar 5 liter bubur setiap harinya. Berjualan dari jam 6 pagi sampai jam 11 siang, Anip bahkan telah mampu menghasilkan uang sampai jutaan rupiah setiap harinya. "Alhamdulillah omset sekarang udah sampai Rp1 jutaan, tapi enggak pasti sih namanya juga jualan," kata Anip.
Youtube/Kawan dapur ©2021 Merdeka.com
Mengaku tak pernah merasa malu bekerja sebagai pedagang bubur ayam, pemuda berusia 20 tahun itu mengungkapkan alasan di balik semangatnya berwirausaha. Hal itu karena ia ingin membahagiaan kedua orang tuanya di kampung halaman. "Yang buat semangat terutama saya harus ngebahagiin orang tua, dari kecil kan orang tua udah nyekolahin kita, sekarang kita udah enggak sekolah gantian kita bahagiain orang tua," ungkapnya.
Youtube/Kawan dapur ©2021 Merdeka.com
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaHarga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaSejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu muda tega menjual bayinya demi bisa pulang kampung.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya