Rumah Eks Wapres Try Sutrisno Nyicil 15 Tahun, Tak Punya Duit Padahal Panglima ABRI
Merdeka.com - Wakil Presiden RI ke-6 sekaligus Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Try Sutrisno, blak-blakan bercerita soal asal-usul rumah pribadinya yang disebut dibeli dengan cara nyicil.
Hal itu diungkapkan langsung olehnya dalam video yang diunggah di kanal Youtube Irma Hutabarat-HORAS INANG. Meski pernah menjadi orang nomor satu di militer Indonesia, Try Sutrisno mengaku tak pernah memiliki banyak uang.
Ia bahkan sampai harus mencicil rumah yang ditempatinya itu selama 15 tahun lantaran tak memiliki uang tunai untuk membelinya. Simak ulasannya:
Mantan Wapres Try Sutrisno Cerita Soal Asal-usul Rumahnya
Dalam video yang dibagikan, Try Sutrisno bercerita soal asal-usul rumah yang saat ini ditempati olehnya dan keluarga.
Ia menyebut, jika rumah tersebut ialah rumah dinas yang pernah ia tempati saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (kasad).
Setelah tak lagi menjabat, ia kemudian ditawari untuk membeli rumah dinas tersebut agar bisa ditempati menjadi kediaman pribadi.
"Ini rumah saya bukan korupsi pak ini rumah dari angkatan darat. Jadi setiap kasad boleh beli rumah dinas. Setelah saya jadi kasad kan jadi panglima," ungkap Try Sutrisno.
Dibeli dengan Cara Dicicil
Youtube/Irma Hutabarat-HORAS INANG ©2022 Merdeka.com
Saat ditawari, Try mengaku bahwa ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli rumah tersebut. Padahal, pada saat itu ia termasuk orang terpandang jika melihat jabatannya di militer dan pemerintahan. Sekitar tahun 1986 kata Try, ia ditawari untuk membeli rumah dinasnya seharga Rp85 juta. Karena tak memiliki uang, ia kemudian diperbolehkan untuk mencicil rumah tersebut selama 15 tahun. "Waktu saya pindah saya dipersilahkan boleh beli rumah dinas, tapi saya bilang saya enggak punya duit. Ini harganya (dulu) Rp85 juta tahun sekitar 86 lebih. Tapi harga itu bisa dicicil 15 tahun," ungkapnya.
Selalu Serahkan Rumah Dinas
Kerap menempati jabatan mentereng di militer, membuat Try sering berpindah-pindah rumah dinas. Namun, ia mengaku selalu mengembalikan rumah dinas yang ia tempati kepada negara apabila ia sudah selesai menjabat. Menurutnya, rumah dinas yang ia tempati itu masih diperlukan untuk digunakan kembali. Ia mengaku enggan berpangku tangan sementara dirinya melihat tak sedikit tentara di bawahnya masih banyak yang hidup kesusahan. "Banyak tentara yang masih melarat pak, rumah dinas masih diperlukan saya nerimo. Tuhan tau ternyata rezekinya di sini jadi saya bisa tidur nyenyak pak tidak takut KPK," kata Try.
Sebut Tak Punya Uang
Youtube/Irma Hutabarat-HORAS INANG ©2022 Merdeka.com
Pada kesempatan tersebut, Try juga bercerita soal bagaimana ia bisa ditunjuk untuk menjadi Wakil Presiden ke-6 mendampingi Soeharto. Saat itu, ia mengatakan bahwa ia ditawari untuk menjadi Wapres tanpa kampanye dan lain sebagainya. Ia pun mengatakan bahwa dirinya cukup beruntung bisa dipilih menjadi Wapres dengan cara yang cukup mudah. Sebab, jika tidak Try mengaku tidak memiliki uang untuk berkampanye. "(Dulu) presiden yang memilih wapresnya terus ditanya pak Harto (Soeharto) beliau mau menerima atau tidak. Kalau beliau tidak ya cari lain lagi tapi untung dulu beliau mau. Jadi kalau saya ikut zaman sekarang mau Wapres enggak bisa pak enggak punya duit," ungkapnya.
Karir Try Sutrisno
Jenderal Try Sutrisno merupakan Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Karir militernya dimulai setelah ia lulus dari Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad).Try Sutrisno mendapatkan pengalaman pertama sebagai militer ketika ikut berperang melawan Pemberontak PRRI pada 1957. Pada 1974, Try Sutrisno terpilih untuk menjadi ajudan bagi Presiden Soeharto. Sejak saat itulah karir militernya terus naik. Karier puncak dari Try Sutrisno dalam dunia militer terjadi ketika ia terpilih menjadi Panglima ABRI menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani pada 1988. Pada Februari 1993, Try Sutrisno pensiun dari dunia militer dan dicalonkan menjadi wakil presiden.Pencalonan Try itupun disetujui oleh Soeharto dan disahkan Majelis Permusyawarat Rakyat (MPR). Ia pun mendampingi Soeharto sejak tahun 1993 sampai 1998.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pantang Nyerah Walau Pernah Rugi, Ini Cerita Ibu Rumah Tangga di Bogor Usaha Kue Sederhana Omzetnya Capai Rp 40 Juta
Bermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaSabda Ahessa Tak Perlu Sampai Utang ke Wulan Guritno Kalau Cara Hitung Biaya Renovasi Rumah Seperti Ini
Wulan berusaha keras untuk mendapatkan haknya dalam menagih pembayaran renovasi rumah yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret Rumah Isye Sumarni Pemeran Emak di 'Preman Pensiun', 15 Tahun Terbengkalai dan Kini Kondisinya Memprihatinkan
Inilah pemandangan rumah Isye Sumarni ketika dilihat dari depan. Yang menarik, rumah ini dikelilingi oleh kebun yang hijau dan asri.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Janji Bangun 3 Juta Rumah, Menteri Basuki Respons Begini
Janji pembangunan rumah itu termasuk ke dalam salah satu rencana besar yang dia usung bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaRumah Ini dari Luar Terlihat Tak Terurus Tapi Dalamnya Sukses Bikin Terpana, Begini Penampakannya
Penampakan rumah bagian depan terlihat sederhana. Namun bagian dalam bikin melongo warganet.
Baca SelengkapnyaIncar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah
Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca Selengkapnya