Perjuangan Anak Penjual Gado-gado jadi Anggota TNI, Sempat jadi Tukang Tambal Ban & Hampir Putus Asa 5 Kali Tes Gagal
Anak seorang janda penjual gado-gado membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menentukan nasib kesuksesan seseorang. Kini ia jadi seorang tentara.
Anak seorang janda penjual gado-gado satu ini berhasil membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menentukan nasib kesuksesan seseorang. Kini dia berhasil meraih cita-citanya sebagai tentara.
Perjuangan Anak Penjual Gado-gado jadi Anggota TNI, Sempat jadi Tukang Tambal Ban & Hampir Putus Asa 5 Kali Tes Gagal
Menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu cita-cita yang kerap diimpikan generasi muda di tanah air.
Termasuk seorang pemuda anak janda penjual gado-gado satu ini. Ia berhasil membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak melulu menentukan nasib kesuksesan seseorang.
Tiktok/kms_aramadhan
Sempat mengalami kegagalan beberapa kali hingga hampir menyerah, kini dia berhasil meraih cita-citanya sebagai tentara.
Berikut cerita selengkapnya, Jumat (6/10).
Berasal dari Keluarga Sederhana, Ibu Penjual Gado-Gado
Seorang prajurit TNI dalam akun TikTok pribadinya @kms_aramadhan menceritakan perjalanan hidupnya saat mengejar cita-cita. Ia berasal dari keluarga yang amat sederhana.
Sang ibu seorang janda yang bekerja sebagai penjual gado-gado untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
"Ibuku adalah seorang janda penjual gado-gado dan aku tidak malu mengakuinya. Dia berjualan nasi uduk, gado-gado, gorengan, lontong sayur untuk membiayai kehidupan dan perekonomian,"
tulis akun @kms_aramadhan.
Dikasih Uang Rp5 ribu untuk Berangkat Tes TNI, Pernah Jadi Tukang Tambal Ban
Sedari remaja pria ini sudah memiliki cita-cita berkarier sebagai prajurit TNI. Apapun dilakukannya demi bisa mewujudkan mimpi tersebut.
Bahkan untuk berangkat tes saja, ia hanya mendapat uang saku Rp5 ribu dari sang ibunda karena saat itu dagangannya belum laku.
Sebelum berhasil menjadi seorang tentara, ia sempat kerja serabutan mulai dari montir bengkel mobil, security di perkebunan sawit hingga menjadi tukang tambal ban.
Semua dilakukan demi membantu sang ibunda memenuhi kebutuhan keluarga.
Gagal Tes TNI hingga 5 Kali, Hampir Putus Asa
Mempunyai keinginan dan tekad yang begitu besar, ia tak henti mengikuti tes TNI setiap tahunnya. Hingga pada suatu saat ia lagi-lagi mengalami kegagalan di percobaan kelima kalinya.
Hal tersebut hampir membuat pria tersebut putus asa dan menyerah.
"Tes yang ke-5 kali sudah sampai pantukhir pusat dan hasilnya gugur. Tes ke-6 kali sudah malas kali," ungkap dia.
Berhasil Lolos Jadi TNI
Namun nasib baik akhirnya berpihak kepadanya. Dia mengikuti tes untuk yang ke 6. Ia pun lolos menjadi prajurit TNI.
"Mana sudah umur terakhir belum jadi apa, eh ternyata lulus ngohahaha. Alhamdulillah," tuturya.
Kini dirinya sudah mengemban tugas negara sebagai prajurit TNI AL.
"Ibuku sempat tidak percaya diri dengan kemauanku untuk menjadi seorang prajurit TNI karena tidak ada biaya, sampai saya tes 6 kali dan akhirnya lulus tanpa mengeluarkan uang sepeserpun," ungkap dia.