Viral Kisah Rusdi Depresi 3 Teman Wafat di Kanjuruhan, Tak Mau Pulang dari Stadion
Merdeka.com - Video viral beredar di media sosial. Narasinya menceritakan tentang duka dan trauma mendalam bagi Rusdi. Seorang pemuda asal Probolinggo, Jawa Timur, yang berduka atas Tragedi Kanjuruhan. Kerusuhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu menyebabkan tiga orang temannya meninggal dunia.
Memori kelam itupun masih terus membekas di benak Rusdi meski kejadian ini sudah dua minggu berlalu. Ia bahkan sampai tak mau pulang ke rumah dan memilih hidup menggelandang di stadion sendirian. Simak ulasannya:
Kisah Pilu Aremania Asal Probolinggo
Rusdi merupakan salah satu Aremania yang selamat saat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terjadi. Namun nahas, tiga temannya yang datang bersama dengannya untuk menonton laga pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya justru tewas saat kericuhan terjadi.
Hal itu tentu menyisakan duka dan trauma mendalam bagi Rusdi. Usai mengantar jenazah tiga temannya pulang ke Probolinggo, ia disebut justru langsung kembali ke Malang. Sejak saat itulah Rusdi tak pernah mau pulang ke rumah dan memilih tinggal menggelandang di stadion.
Instagram/@liputan6.sctv ©2022 Merdeka.com
Setiap harinya, Rusdi hanya berjalan mondar-mandir di sekitar stadion. Wajahnya tampak kebingungan seperti orang linglung dengan tatapan kosong. Ia juga disebut sulit diajak untuk berkomunikasi dan lebih banyak terdiam.
Sebut Takut Pulang ke Rumah
Instagram/@liputan6.sctv ©2022 Merdeka.com
Seorang pemilik warung di sekitar Kanjuruhan bernama Suhartini, menyadari keberadaan Rusdi yang tak pernah pergi dari stadion selama lebih dari 10 hari usai tragedi. Saat ditanya, Suhartini mengatakan jika Rusdi pernah mengaku enggan untuk pulang karena takut dimarahi oleh sang kakak.
Rusdi diketahui sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak masih berusia 9 tahun. Sehingga, saat ini ia tinggal bersama kakaknya. "Takut dimarahin kakaknya katanya. (tiga temannya) meninggal. Satu cewek dua cowok meninggal. Di sini mulai hari minggu setelah kejadian itu. Saya suruh pulang ndakmau," kata Suhartini.
Dibujuk Agar Mau Dapat Perawatan
Instagram/@liputan6.sctv ©2022 Merdeka.com
Karena sulit untuk diajak berkomunikasi, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pun turun ke lapangan untuk membantu membujuk Rusdi agar mau diberikan perawatan. Mereka juga melibatkan psikolog untuk membantu berkomunikasi dengan remaja tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram (mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diungkap sang ibu kandung. Kedua orang tua tersebut disebut-sebut telah pisah
Baca SelengkapnyaSaat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaPria tersebut ditangkap polisi di Lampung usai tragedi pembunuhan
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnya