Merdeka.com - Sejumlah warga mengatasnamakan 'Koalisi Rakyat Papua (KRP) Save Lukas Enembe' menggelar aksi unjuk rasa di Kota Jayapura, pada Selasa (20/9). Aksi ini digelar imbas penetapan tersangka Gubernur Papua itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada unjuk rasa tersebut, polisi menahan 14 pendemo save Gubernur Papua Lukas Enembe. Mereka ditahan karena membawa alat tajam dan benda-benda berbahaya.
"Ke-14 masyarakat itu masih kami tahan, kami periksa, kami bina, baru dipulangkan," kata Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat di Halaman Mapolresta Jayapura Kota, Rabu (21/9).
Menurut Ramdani, para pendemo juga membawa bahan peledak jenis dopis. Saat ini, para pendemo yang ditahan masih menjalani pemeriksaan.
"Aparat gabungan TNI-Polri masih memburu dua pelaku, terduga membawa lari sejumlah dopis, saat terjadi penyekatan dan pemeriksaan di wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura," ujar dia.
Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko memberi respon terhadap kasus Lukas Enembe. Ia mengingatkan Gubernur Papua ini untuk tunduk kepada hukum sebagai tersangka kasus suap.
"Selayak persoalan hukum murni, enggak ada persoalan politik. Maka siapa pun harus mempertanggungjawabkan di depan hukum," ujar Moeldoko.
"Enggak ada pengecualian," tegasnya.
Advertisement
"Kalau mereka dalam perlindungan masyarakat yang dalam pengaruhnya Lukas Enembe, apa perlu TNI dikerahkan?" ujar Moeldoko.
"Untuk itu kalau diperlukan ya apa boleh buat," sambungnya.
Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan kasus gratifikasi beberapa waktu lalu.
"Terkait penetapan tersangka RHP (Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak) dan Gubernur (Papua) LE (Lukas Enembe) ini untuk menindaklanjuti laporan masyarakat dan juga informasi yang diterima KPK," ujar Alexander Marwata di Gedung KPK, Rabu (13/9).
Alex menyebut, tiga kepala daerah di Papua sudah dijerat sebagai tersangka oleh pihaknya. Mereka yakni Lukas Enembe, Ricky Ham Pagawak, dan Bupati Mimika Eltimus Omaleng.
Penetapan tersangka kepada tiga orang itu karena adanya laporan dari masyarakat terkait penyalahgunaan wewenang oleh kepala daerah.
"Beberapa kali pimpinan KPK ke Papua, dan selalu mendapat komplain dari masyarakat, pegiat antikorupsi dan pengusaha, seolah-olah KPK itu tidak ada kehadirannya di Papua," ujarnya.
Advertisement
Anggota Brimob Bentak & Tunjuk-Tunjuk Babinsa TNI AD, Adu Mulut soal Koordinasi
Sekitar 16 Menit yang laluSosok Panglima Majapahit Sepupu Gajah Mada, Makamnya Dulu Sering Didatangi Soeharto
Sekitar 50 Menit yang lalu50 Kata-kata Bijak Singkat Penuh Makna, Mampu Hidupkan Semangat yang Padam
Sekitar 19 Jam yang laluRekomendasi Wisata Edukasi Anak di Jogja, Mulai Budaya hingga Ragam Satwa
Sekitar 20 Jam yang laluManfaat Membaca untuk Bayi 9 Bulan, Begini Cara yang Tepat
Sekitar 21 Jam yang lalu7 Wisata Brebes Hits yang Bernuansa Alam, Bikin Liburan Makin Asyik
Sekitar 22 Jam yang lalu8 Manfaat Ikan untuk Ibu Hamil, Sehatkan Jantung hingga Tingkatkan Mood
Sekitar 23 Jam yang laluJenis Gaya Hidup Tidak Sehat Anak Muda yang Perlu Dihindari
Sekitar 1 Hari yang laluCara Memperbarui WA di Laptop dengan Mudah, Ikuti 3 Langkah Ini
Sekitar 1 Hari yang laluMarselino Sah Main di Liga Belgia, Siapa Saja Pemain Timnas di Klub Eropa Sekarang?
Sekitar 1 Hari yang laluReview Samsung Galaxy S23, S23 Plus, dan S23 Ultra Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Sekitar 1 Hari yang laluPotret Brigade Anjing Pertama Polisi Indonesia, Dilatih di Stadion Olahraga
Sekitar 1 Hari yang laluBukan Toga, Wisudawan Universitas Kyoto Jepang Kenakan Kostum Nyentrik Ala Alien
Sekitar 1 Hari yang laluBikin Penasaran, Begini Kisah Ibu Kota Pemuja Setan di Inggris
Sekitar 1 Hari yang laluAnggota Brimob Bentak & Tunjuk-Tunjuk Babinsa TNI AD, Adu Mulut soal Koordinasi
Sekitar 19 Menit yang laluPsikolog Polda NTT Pulihkan Trauma Balita Disekap Tantenya
Sekitar 15 Jam yang laluBripka Madih akan Dikonfrontir dengan Penyidik Polda Metro Minta Rp100 Juta dan Tanah
Sekitar 18 Jam yang laluHeboh Bripka Madih Diperas Penyidik, Satgas Saber Pungli Tak Lagi Bertaji?
Sekitar 1 Hari yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 1 Hari yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 1 Hari yang laluJerit Mantan Anak Buah Jenderal: Tak Didukung Ungkap Fakta, Tertekan & Terancam
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Cerita Pengalaman Irfan Tak Patuhi Perintah Atasan Dipukuli Hingga Tak Berdaya
Sekitar 1 Hari yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 2 Hari yang laluVIDE0: Eliezer Minta Maaf Usik Jaksa soal 'Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara'
Sekitar 2 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 6 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluPrediksi Persib Vs PSS di BRI Liga 1: Pertarungan Dua Tim yang Sedang On Fire!
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami