Merdeka.com - Otak percobaan pembunuhan dalam kasus penembakan istri anggota TNI Rina Wulandari adalah suaminya sendiri, Kopda Muslimin. Setelah menjadi buronan, Kopda Muslimin akhirnya ditemukan tewas di kediaman orangtuanya.
Kopda Muslimin tewas di rumah orang tua kandungnya, di Kelurahan Trompo RT02 RW01, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7).
Sebelum meregang nyawa, Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada kedua orangtuanya. Ia juga dinasehati untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib.
Simak informasi selengkapnya, akhir cerita kasus penembakan istri TNI berikut ini, Jumat (29/7).
Kopda Muslimin sebelumnya masuk dalam daftar pencarian oleh TNI dan Polri. Dia merupakan dalang percobaan pembunuhan kasus penembakan terhadap Rina yang terjadi di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Beberapa saat usai insiden penembakan terjadi, korban dibawa ke rumah sakit. Sementara Kopda Muslimin memerintahkan orang yang merawat burung di rumahnya untuk mengambil uang ke ibu mertuanya.
Katanya untuk biaya perawatan rumah sakit dengan total Rp210 juta. Namun, rupanya uang tersebut dipakai membayar jasa pembunuh bayaran.
"Jadi saksi ditelepon Mus, untuk ambil uang ke ibu mertua Rp120 juta," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar di Polrestabes Semarang, Kamis (28/7).
Dari hasil pemeriksaan saksi, Kopda Muslimin kembali memerintahkan saksi untuk mengambil uang lagi Rp90 juta karena pihak rumah sakit meminta biaya perawatan lebih.
"Jadi uang Rp90 juta itu dibawa Muslimin untuk kabur," papar dia.
Baca juga:
Eks Model Istri Menteri Foto Sama Dua Anaknya, Cantik Disebut Bak Kakak Adik
Anggota DPRD Banting Mic, Ada Sosok Asyik Ngopi & Ketawa di Ruang Rapat Jadi Sorotan
Advertisement
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kopda M datang ke rumah orang tuanya dengan mengendarai motor Mio J bernomor polisi AA 2703 NC pukul 05.30 WIB. Sesampainya di rumah, ia mengetuk pintu dan dibuka oleh orangtuanya bernama Mustakim.
Kopda M masuk ke kamar belakang menemui kedua orangnya, serta sempat memohon maaf dalam keadaan muntah-muntah.
"Tadi pukul 05.30 bahwa saudara M pulang ke rumahnya, orangtuanya namanya Mustakim. Pada saat pulang, beliau sempat minta maaf," kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Lutfi kepada awak media, Kamis (28/7).
Mustakim sempat menyarankan kepada Kopda M untuk menyerahkan diri ke polisi, sebagai bentuk tanggung jawab terkait perkara hukum yang membelitnya.
"Bahkan oleh orangtuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan lain sebagainya dan timbul komunikasi antara Muslimin dengan pak Mustakim untuk minta maaf," imbuhnya.
Usai berbincang dengan orangtuanya, Kopda M berbaring di tempat tidur.
Anggota TNI berjaga di depan rumah orang tua Kopda Muslimin ©2022 Antara
Pada pukul 07.00 WIB, Kopda M ditemukan meninggal dunia oleh orang tuanya di tempat tidur. Mengetahui perihal tersebut, adik korban, Novi melaporkan kepada Kodim 0715/Kendal.
"Tetapi pukul 05.30 muntah dan didapati pada pukul 07.00 meninggal dunia," ucap Irjen Ahmad.
Terkait penyebab meninggalnya, pihaknya masih dalam proses pendalaman dan akan diadakan penyelidikan.
"Kemudian kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya, nanti secara yuridis formal akan kita lakukan autopsi atas persetujuan dari keluarga, sebab dari kematian itu sendiri," terangnya.
Dalam kesempatan berbeda, Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto membenarkan bahwa Kopda M ditemukan meninggal dunia.
"Secepatnya akan dilaksanakan proses autopsi kepada jenazah Kopda M untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya," ujar Bambang.
Baca juga:
Eks Model Istri Menteri Foto Sama Dua Anaknya, Cantik Disebut Bak Kakak Adik
Anggota DPRD Banting Mic, Ada Sosok Asyik Ngopi & Ketawa di Ruang Rapat Jadi Sorotan
Advertisement
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, motif Kopda M diduga merencanakan penembakan tersebut karena memiliki pacar. Bahkan sang pacar sempat diajak kabur bersama, tapi menolak dan sudah dimintai keterangan.
Sementara motif kelima tersangka adalah tergiur upah yang dijanjikan Kopda M.
"Ini kasus yang sangat menarik yang perlu adanya quick response penanganannya, karena menyangkut keluarga besar Persit. Karena itu kita membentuk tim gabungan antara Polda Jateng dengan Kodam IV Diponegoro, yang tidak lama bisa kita ungkap dengan metode scientific crime investigation maupun manual, tentu modus operandi yang dilakukan adalah penembakan dengan senjata api," kata Luthfi di Semarang, Senin (25/7).
Dari pengungkapan kasus, Polisi berhasil mengamankan lima tersangka. Sugiono alias Babi dan Ponco Aji Nugroho. Keduanya satu tim sebagai eksekutor.
Lalu Supriono dan Agus Santoso bertugas sebagai tim pengawas. Tim eksekutor menggunakan sepeda motor Ninja. Sedangkan tim pengawas menggunakan Honda Beat. Motor Ninja sempat diganti warna dari hijau menjadi tosca untuk menutupi jejak.
"Kita juga ungkap penyedia senjata api, yaitu saudara Dwi Sulistiono di mana H-3 sebelum pelaksanaan kejadian, yang bersangkutan telah terjadi transaksi senjata api rakitan yang disinyalir, dengan nilai Rp3 juta," paparnya.
Baca juga:
Eks Model Istri Menteri Foto Sama Dua Anaknya, Cantik Disebut Bak Kakak Adik
Anggota DPRD Banting Mic, Ada Sosok Asyik Ngopi & Ketawa di Ruang Rapat Jadi Sorotan
Suami Bule Wanita Indonesia ini Puasa Ramadan, Pas Buka Makan Bak Orang Kesurupan
Sekitar 13 Jam yang laluIndonesia Batal Tampil di Pildun U-20, Eks Pelatih Spanyol U-23 Beri Pesan Mendalam
Sekitar 13 Jam yang laluSosok 2 Polisi Baku Tembak sama KKB Penyerang Penjagaan Tarawih, 'Bak Rusia-Ukraina'
Sekitar 14 Jam yang laluPergoki Maling di Rumahnya, Respons Wanita ini Jadi Sorotan
Sekitar 14 Jam yang laluKisah Sahabat Nabi Bernama Abu Thalhah, Jasadnya Utuh Karena Rajin Berpuasa
Sekitar 15 Jam yang laluMomen Ayah Pastikan Anak Perempuan soal Makan Sahur, Perhatian & Kedekatan Bikin Haru
Sekitar 15 Jam yang laluCerita Wanita Indonesia Berpuasa di Luar Negeri, Dapat Menu Sahur & Buka di Harvard
Sekitar 16 Jam yang laluKakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Tanpa Listrik
Sekitar 18 Jam yang laluGara-gara Dibilang Jelek, Cowok ABG Tonjok Sang Pacar Hingga Bonyok
Sekitar 18 Jam yang laluJokowi Perintahkan Danpaspampres, Begini Nasib Pemotor Terobos Konvoi Presiden
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Pengakuan Pemotor Terobos Mobil Jokowi, Panik & Tak Tahu
Sekitar 14 Jam yang laluIni Arahan Kapolri Usai Lantik Pejabat Utama Polri
Sekitar 14 Jam yang laluSosok 2 Polisi Baku Tembak sama KKB Penyerang Penjagaan Tarawih, 'Bak Rusia-Ukraina'
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Perintah Langsung, Pemotor Terobos Rombongan Jokowi Dibina Tak Usah Dihukum
Sekitar 15 Jam yang laluMuncul Video Sebut Pengacara Ferdy Sambo Diseret Masuk Penjara, Simak Faktanya
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 4 Hari yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 1 Minggu yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 3 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 3 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 3 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 3 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 1 Bulan yang lalu3 Pemain Asing PSM yang Layak Menjadi Legenda di Era Kompetisi Liga 1: Wiljan Pluim Fix Ini Sih!
Sekitar 1 Jam yang laluKisah Hebat PSM Makassar di BRI Liga 1: Musim Lalu Hampir Terdegradasi, Kini Juara!
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami