9 Ibadah dan Amalan yang Dilakukan Rasulullah di Bulan Ramadhan

Kamis, 23 Maret 2023 14:15 Reporter : Muhammad Farih Fanani
9 Ibadah dan Amalan yang Dilakukan Rasulullah di Bulan Ramadhan ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Pada bulan tersebut, Allah melipatgandakan semua pahala dari amalan yang dilakukan oleh manusia. Maka dari itu, banyak orang yang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperbanyak ibadah baik di siang maupun malam hari.

Rasulullah juga mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan amalan sebanyak-banyaknya ketika masuk bulan Ramadhan. Bahkan dikatakan bahwa amalan sunnah yang dikerjakan di bulan Ramadhan pahalanya akan dihitung sebagai pahala ibadah wajib.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang ibadah dan amalan yang dilakukan Rasulullah di Bulan Ramadhan. Simak amalan-amalannya sebagai berikut.

2 dari 6 halaman

1. Mengakhirkan Sahur

ilustrasi puasa

cdn.kqed.org

Ibadah dan amalan yang dilakukan oleh Rasulullah di bulan Ramadhan pertama adalah mengakhirkan sahur. Amalan tersebut tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya:

Dari Abu Hazim, dia mendengar Sahal bin Sa’ad berkata, “Aku sahur bersama keluargaku, kemudian aku buru-buru menyelesaikannya untuk bisa dapat sholat Fajar (Subuh) berjamaah bersama Rasulullah SAW.” (HR Bukhari no 577)

2. Memperbanyak Sedekah

Ibadah dan amalan yang dilakukan Rasulullah di bulan Ramadhan yang kedua adalah memperbanyak sedekah. Orang yang bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya. Hal itu akan semakin baik jika dilakukan di bulan Ramadhan.

Bersedekah bisa dengan menyumbangkan uang atau memberikan makan dan minuman untuk berbuka kepada orang lain. Allah akan memberikan ganjaran kepada orang yang melakukan amalan tersebut. Hal itu tertuang dalam sebuah hadits yang artinya:

"Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Tirmidzi no. 807.)

3 dari 6 halaman

3. Mengurangi Tidur dan Banyak Beristighfar

Selanjutnya, Rasulullah juga mengamalkan amalan yaitu mengurangi waktu tidur dan memperbanyak istighfar di bulan Ramadhan. Rasulullah tidak hanya mengurangi waktu tidur di siang hari saja akan tetapi juga di malam hari. 

Hal ini sesuai dengan Firman Allah yang artinya: "Mereka sedikit tidur di malam hari. Di waktu sahur mereka beristighfar.” (QS Ad Dzariyat 17-18)

4. Sholat Sunnah Fajar dan Sholat Sunnah Syuruq

Rasulullah juga mengajarkan ibadah dan amala untuk sholat sunnah fajar dan sholat sunnah furuq. Hal itu sesuai dengan Hadits yang artinya:

“Nabi Muhammad SAW biasanya sholat sunnah Subuh dua rakaat yang ringan (singkat) di rumahnya. 

Kemudian beliau sholat Subuh berjamaah di masjid.  Setelah itu duduk berdzikir sampai terbit matahari. Setelah menunggu sekitar sepertiga jam atau lebih sedikit beliau sholat dua rakaat (sholat sunat syuruq atau Dhuha).”

4 dari 6 halaman

5. Menjaga Lidah

ilustrasi sholat

©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman

Selanjutnya, Rasulullah juga mengajarkan amalan untuk menjaga lidah di bulan Ramadhan. Tujuannya adalah untuk menjaga diri dari sikap menggunjing, berbicara kotor, dan hal-hal lainnya.

Amalan ini tertuang dalam sebuah hadits yang artinya: “Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah Swt berfirman (hadits qudsi): “Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). 

Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak). Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)

6. Fokus Mengkaji Al-Qur’an

Amalan yang bisa dilakukan ketika bulan Ramadhan adalah fokus untuk mengkaji Al-Qur’an. Mengkaji Al-Qur’an akan membuat orang mendapatkan banyak pahala dan mengurangi hal-hal yang sia-sia dan dapat membatalkan puasa di siang hari. Hal ini sesuai dengan Hadits yang artinya:

“Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi ketika bertemu Jibril. Jibril bertemu dengan Nabi setiap malam Ramadhan untuk mengkaji/mengulang (mudarasah) Alquran. Sungguh Rasulullah SAW lebih pemurah daripada angin yang bertiup.” (HR Bukhari 6)

5 dari 6 halaman

7. Menyegerakan Berbuka

Berbuka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Rasulullah mengajarkan untuk segera melakukan buka puasa ketika sudah masuk waktu Maghrib. Hal itu sesuai dengan hadits yang artinya:

Dari Abu ‘Athiyyah, dia berkata: “Saya bersama Masruq datang menemui Sayyidah Aisyah. Kami berkata, “Wahai Ummul Mukminin, ada dua orang sahabat Nabi SAW yang pertama menyegerakan berbuka dan menyegerakan mengerjakan sholat.

Yang kedua menunda buka dan menunda sholat.” Aisyah ra bertanya: “Siapa yang menyegerakan berbuka dan menyegerakan sholat?” Kami menjawab: “Abdullah bin Mas’ud.” Ia berkata: “Demikian juga yang dilakukan Rasulullah SAW.” (HR Muslim)

8. Qiyam Ramadhan

Selanjutnya, Rasulullah juga melakukan amalan dengan melakukan sholat qiyamul Ramadhan. Rasulullah bersabda yang artinya: "Sesungguhnya orang yang qiyam bersama imam sampai imam pulang maka itu ditulis seolah-olah qiyam semalam penuh.” (HR Tirmidzi).

Selain itu, Hadits lain juga berbunyi “Nabi SAW kalau selesai sholat tarawih beliau tidur sebelum sholat witir. Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, engkau tidur sebelum mengerjakan witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tak pernah tidur.”

6 dari 6 halaman

9. Memperbanyak Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan

ilustrasi sholat

©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman

Pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah juga melakukan amalan dengan memperbanyak ibadah. Bahkan dikatakan bahwa Rasulullah akan selalu membangunkan keluarganya. Hal itu sesuai dengan Hadits yang artinya: 

Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh terakhir melebihi malam-malam lainnya.” (HR Muslim)

Aisyah juga berkata, “Ketika masuk sepuluh terakir, Nabi SAW mengencangkan sarungnya, menghidupkan seluruh malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 2024)

[mff]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini