Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Unik Bantuan Bupati Jember Ditarik Lagi, Pengasuh Ponpes Sampai Heran

5 Fakta Unik Bantuan Bupati Jember Ditarik Lagi, Pengasuh Ponpes Sampai Heran Bupati Jember. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Bupati Jember Faida secara simbolik memberi bantuan kepada korban terdampak banjir pada Jumat (7/2) lalu. Beberapa rumah warga yang ada di dua kecamatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir.

Namun tiba-tiba ada kabar ditariknya bantuan tersebut yang akhirnya kini ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Berikut informasi selengkapnya:

Bupati Jember Faida Datangi Korban Banjir

dr. Faida mengunjungi warga terdampak banjir di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates pada Jumat lalu. Dalam kunjungan tersebut, Farida juga secara simbolik menyerahkan bantuan kepada warga berupa 40 paket sembako, 40 kasur lipat, selimut dan nasi bungkus. Penyerahan bantuan tersebut juga dirilis pada website resmi Pemkab Jember.

Ada sekitar 52 kepala keluarga terdampak banjir ini. Faida juga mengunjungi sebuah pesantren Baitul Ilmi yang juga terdampak banjir.

Bantuan Awal 5 Kasur, 5 Selimut dan 2 Dus Paket Sembako

Faida juga sempat berdialog dengan pemilik pondok pesantren Baitul Ilmi yaitu Ustaz Mastur. Dalam dialog tersebut, Mastur mengatakan jika Faida sempat menanyakan jumlah santri yang ada di pesantren.

"Saya jawab, santrinya ada 18 anak. Lalu spontan beliau perintahkan ke anak buahnya agar (seluruh santri) dikasih bantuan satu-satu," tutur Mastur.

Secara simbolis, Faida menyerahkan bantuan berupa lima kasur, lima selimut dan dua dus paket sembako kepada Mastur untuk keperluan santri di pondok pesantren.

Tiba-tiba Ditarik Lagi

Setelah rombongan Faida dan wartawan pulang dari lokasi banjir, Mastur mengatakan jika ada seorang petugas Pemkab datang dan menarik kembali bantuan yang baru saja diserahkan secara simbolik.

"Kemudian setelah bubar, ada salah satu petugas yang datang ke saya. Dia bilang, "Mohon maaf, ini sementara saya tarik kembali ya pak," ujar Mastur.

Kepada Mastur petugas tersebut beralasan bantuan ditarik sementara dan nantinya akan diserahkan sesuai data.

Sudah Terlanjur Senang

Mastur mengatakan jika bantuan tersebut ditarik kembali semuanya tanpa tersisa sedikitpun.

"Padahal kita sudah terlanjur senang. Sebab saat banjir, salah satu tembok jebol, sehingga air masuk ke pesantren. Imbasnya, anak-anak tidak bisa tidur dengan nyaman," jelas Mastur.

"Saya pikir, kalau bantuan sudah ditarik lagi, masak iya bisa kembali lagi," tambah Mastur.

Selang 3 Hari Dipanggil Perangkat RW

Setelah cerita penarikan bantuan tersebut menyebar ke warga lain, selang 3 hari kemudian salah satu santri dipanggil oleh perangkat RW untuk mengambil bantuan. Namun, bantuan tersebut tak sesuai yang dijanjikan di awal berupa 18 paket seperti yang dikatakan bupati tetapi hanya dua paket yang terdiri dari kasur dan selimut.

"Pak Camat-nya bilang gini ke santri saya. Karena yang banjir bukan hanya di asrama kami, tetapi tempat-tempat lain juga kena, maka bantuan diratakan. Makanya kita hanya dapat jatah 2 kasur dan 2 selimut," ujar Mastur.

Keterangan Pak Camat

Camat Kaliwates, Asrah Widono membantah pemberian bantuan tersebut hanya bersifat simbolis. Ia juga membantah bantuan yang tertunda penyerahannya selama beberapa hari karena bantuan kurang.

"Ini di kantor BPBD banyak sekali kasur dan selimut. Sebenarnya tadi pagi mau kita distribusikan. Cuma saya pas lagi banyak agenda kegiatan, macam-macam," pungkas Asrah.

(mdk/khu)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup

Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi

Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.

Baca Selengkapnya
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.

Baca Selengkapnya
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin

Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.

Baca Selengkapnya