Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

11 Gejala Covid-19 XBB & Cara Ampuh Menghadapi Lonjakan, Masyarakat Diminta Waspada

11 Gejala Covid-19 XBB & Cara Ampuh Menghadapi Lonjakan, Masyarakat Diminta Waspada Ilustrasi Covid-19. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 rupanya masih belum berakhir. Faktanya, negara Singapura tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat munculnya sub-varian baru yaitu Covid-19 Omicron XBB. Sub-varian Covid-19 Omicron XBB ini juga telah menjadi perhatian dunia karena menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara.

Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, sejak pertama kali ditemukan, setidaknya sebanyak 24 negara melaporkan temuan sub-varian Omicron XBB. Termasuk salah satunya yaitu Indonesia. Kasus pertama Covid-19 XBB di Indonesia yang merupakan transmisi lokal terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa tenggara Barat.

Bukan hanya Indonesia saja, sub-varian yang disebut juga dengan BA.2.10 ini juga telah terdeteksi di sejumlah negara. Seperti Thailand, Bangladesh, India, Jepang, Denmark, Australia hingga Amerika Serikat. Para ahli bahkan mengatakan, sub-varian Omicron XBB ini lebih menular dibanding dengan varian lainnya. Sehingga berpotensi menjadi gelombang pandemi yang baru.

Lantas apa saja gejala Covid-19 XBB dan cara ampuh menghadapi lonjakan yang perlu diwaspadai oleh masyarakat luas? Melansir dari berbagai sumber, Senin (24/10), simak ulasan informasinya berikut ini.

Gejala Covid-19 XBB

Melansir dari halodoc, sub-varian Omicron XBB ini tidak menyebabkan gejala yang buruk bagi penderitanya. Varian ini juga tidak menyebabkan jumlah perawatan intensif meningkat secara signifikan. Sejauh ini virus Omicron XBB telah dilaporkan mampu menimbulkan gejala yang ringan. Khususnya bagi orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Secara umum, gejala Covid-19 X tampak serupa dengan gejala varian lainnya. Adapun gejala Covid-19 XBB yang bisa diperhatikan dan waspadai adalah sebagai berikut:

  • Demam atau kedinginan
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Hilangnya rasa atau bau baru
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Meski gejala sub-varian Omicron XBB tergolong ringan, namun masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada. Sebab, sub-varian ini diduga lebih menular jika dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.

    Cara Ampuh Menghadapi Lonjakan Kasus Baru

    Cara ampuh menghadapi lonjakan kasus baru sebenarnya sama dengan menghadapi varian sebelumnya. Masyarakat tetap masih perlu meningkatkan kesadaran akan protokol kesehatan. Apabila terpapar Omicron XBB, masyarakat diimbau untuk segera melakukan isoman dengan pantauan dokter. Pada saat-saat seperti inilah sangat penting untuk tetap tenang, tidak panik dan tidak cemas. Tindakan protokol kesehatan bisa menjadi salah satu cara ampuh dalam menghadapi lonjakan kasus baru. Mulai dari rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, menjaga jarak, membatasi pergerakan hingga melakukan vaksin Covid-19 yang telah tersedia. Ada baiknya untuk melengkapi vaksin Covid-19 serta booster. Lantaran, vaksin booster dapat membantu memperkuat memori antibodi untuk melawan virus. Selain itu juga mampu membantu meringankan gejala apabila terinfeksi dan menurunkan risiko paparan virus.

    Kasus Pertama Omicron XBB di Indonesia

    Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat."Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022," kata Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril.Kemudian pasien menjalani isolasi mandiri, dan pihak dokter menyatakan pasien telah sembuh pada 3 Oktober 2022. Syahril mengatakan, meski varian baru XBB cepat menular, tapi fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron pendahulunya."Meskipun demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi," katanya.Dalam sepekan terakhir, kata Syahril, juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 24 provinsi. Per Jumat (21/10), kasus aktif harian bertambah 239 orang, kasus konfirmasi 2.227 orang.

    Protokol Kesehatan & Booster

    Syahril mengatakan peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat, mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2.Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19. Kemenkes juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara."Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19," katanya.

    (mdk/tan)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
    Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

    Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
    Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

    Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
    Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

    Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
    Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

    Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

    Baca Selengkapnya
    Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
    Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

    Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

    Baca Selengkapnya
    Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
    Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

    Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

    Baca Selengkapnya
    Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
    Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

    Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

    Baca Selengkapnya
    Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
    Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

    Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

    Baca Selengkapnya
    Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
    Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

    Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

    Baca Selengkapnya