Mengintip Aktivitas Wanita Suku Dani dengan Bekas Potong Jari
Merdeka.com - Wendagwe, seorang wanita Suku Dani penghuni Lembah Baliem. Dengan senang hati ia menunjukkan jarinya yang kini tak lengkap lagi. Jarinya ia potong sendiri atas ritual Iki Palek. Tradisi potong jari biasa dilakukan, meskipun bagi orang awam begitu mengerikan. Dengan jari yang tidak lengkap, Wendagwe dan wanita lain di Tolikara tetap beraktivitas. Suku Dani merupakan suku asli yang mendiami Lembah Baliem, salah satunya di Desa Mamit, Distrik Kembu, Provinsi Tolikara, Papua.
Ada 4 jari yang terpenggal di tangan Wendagwe. Hanya menyisakan beberapa ruas jari yang mungkin dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Namun bagi mereka tradisi Iki Palek merupakan wujud kesetiaan dan rasa kehilangan yang mendalam. Hilangnya jari mereka mencerminkan duka atas luka ditinggalkan anggota keluarga.
Suku Dani diketahui pertama kali pada tahun 1900-1940. Tinggal di jantung Papua, tradisi mereka kental terjaga. Bagi Suku Dani, menangis saja tidak cukup untuk mengungkapkan kesedihan atas hilangnya anggota keluarga.
Potong Jari Suku Dani©2021 Merdeka.com/Refol Malimpu
Setiap duka meninggalkan luka. Jari mereka ibaratkan satu kesatuan dan kekuatan. Jari akan bekerja bersama untuk meringankan pekerjaan. Jika hilang satu, pasti akan mengurangi kebersamaan dan kekuatan. Akhirnya, tradisi potong jari mereka lalukan untuk melambangkan kesatuan dan kesetiaan atas ditinggalkan sanak saudara.
Membayangkan prosesi potong jari memang buat menggigit jari. Benar saja, cara wanita Suku Dani memotong jari dengan cara menggigit jari mereka sampai putus. Cara lain ialah menggunakan kapak, atau pisau. Satu dua ruas jari terpotong, sakit jari mereka bercampur dengan duka kehilangan anggota keluarga.
Mengurangi darah yang keluar, mereka mengikatnya dengan benang. Sampai aliran darah terhenti dan mati rasa hingga akhirnya dipotong. Jika jari terputus, tradisi Iki Palek telah terlaksana.
Potong Jari Suku Dani©2021 Merdeka.com/Refol Malimpu
Keseharian masyarakat Suku Dani ialah berladang, berburu, dan beternak. Luka potong jari akan dibalut dengan daun. Bekas luka ritual Iki Palek akan sembuh dalam kurun waktu satu bulan. Begitupula dengan Wendagwe,dengan jarinya yang telah berkurang, ia melanjutkan aktivitas harian. Kini hanya tersisa 6 jari utuh yang ada di kedua tangannya.
Ubi, singkong menjadi makanan pokok Suku Dani di pedalaman. Mereka menggarap tanah di pegunungan dengan hasil yang melimpah. Wendagwe biasa berangkat ke ladang untuk merawat tanaman ubinya. Ia terlihat tak kesulitan memanen ubi dari dalam tanah. Dengan 6 jari ia mengumpulkanya untuk dijadikan santapan harian.
Potong Jari Suku Dani©2021 Merdeka.com/Refol Malimpu
Tak hanya pekerjaan ringan, Wendagwe mampu untuk mengangkat batu. Kekuatan tangannya bertumpu pada jari yang masih tersisa. Dengan pelan dan penuh perjuangan batu besar ia pindahkan. Membersihkan area ladang untuk mengolah tanahnya agar umbi-umbian semakin besar.
Ada aturan Suku Dani dalam memotong jari. Jika yang meninggal orang tua, maka dua ruas jari harus dipotong. Sedangkan kepada sanak saudara, hanya satu ruas jari yang akan dipenggal. Potong jari hanya dilakukan oleh wanita Suku Dani. Bagi pria, mereka melakukan potong telinga.
Daun telinga akan dipotong dengan bilah bambu tajam. Hingga bagian telinga terpisah dan mengeluarkan darah. Tradisi potong telinga biasa mereka sebut dengan Nasu Palek. Iki Palek dan Nasu Palek juga harus diiringi dengan mantra. Tujuannya sama, untuk menghomati dan menunjukkan kesetiaan kepada anggota keluarga.
Potong Jari Suku Dani©2021 Merdeka.com/Refol Malimpu
Memegang tongkat juga hanya dengan 3 jari. Semakin banyak anggota keluarga yang meninggal, semakin banyak jari yang terpenggal. Bahkan pernah ditemui wanita Suku Dani tanpa satupun jari tersisa, semuanya telah terpenggal saking banyaknya anggota keluarga yang meninggal.
Sakit yang luar biasa rela mereka rasakan pada ritual potong jari. Kini tradisi potong jari mulai jarang ditemui pada Suku Dani. Namun keberadaannya masih terjaga hingga saat ini. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaIni merupakan jejak kaki manusia tertua dan paling awet yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSejumlah aktivitas sehat yang kita lakukan di akhir pekan bisa berdampak sehat bagi tubuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah hal di pagi hari yang bisa membantu kita jadi lebih bagagia sepanjang hari.
Baca SelengkapnyaLari pagi sebelum sarapan mungkin menjadi aktivitas rutin bagi banyak orang. Aktivitas ini ternyata juga menyimpan manfaat yang baik bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMelakukan beberapa perubahan kecil pada rutinitas pagi dapat membantu Anda mencapai dan mempertahankan berat badan ideal dalam jangka waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaSetiap perempuan tentu ingin menjaga penampilan agar tetap menarik.
Baca SelengkapnyaDoa pagi hari mempunyai ragam sekali manfaat, salah satunya memberikan ketenangan pada jiwa.
Baca Selengkapnya