Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Makepung, Pacu Kerbau Petani Jembrana Sebagai Wujud Syukur

Makepung, Pacu Kerbau Petani Jembrana Sebagai Wujud Syukur Makepung. ©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna

Merdeka.com - Debu tebal menyelimuti area pertandingan. Sang joki berdiri di atas cikar yang terikat pada sepasang kerbau bertanduk. Memacu jalannya kerbau dengan cambuk di genggaman tangannya. Saling beradu merebut gelar juara. Suara penonton gaduh riuh terdengar, memberi semangat pada joki dari pinggir lapangan.

Seru dan menegangkan, itu lah suasana yang terjadi tatkala melihat tradisi Makepung di Jembrana, Bali. Makepung artinya berkejar-kejaran ini tidak hanya perlombaan biasa. Namun, juga menjadi wujud syukur petani untuk hasil panen mereka. Kegembiraan yang terekam saat Makepung menjadi bentuk syukur para petani pada Ibu Bumi.

Tradisi balap kerbau ini sudah mendarah daging di Jembrana sejak 1930an. Makepung juga menjadi penanda Jembrana adalah bagian tak terpisahkan dari budaya agraris Pulau Dewata.

makepung©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna

Meski sering disamakan dengan Karapan Sapi di Madura atau Sapi Gumbrungan oleh masyarakat Buleleng. Namun sejatinya, Makepung berbeda dengan keduanya. Makepung punya aturan yang unik.

Berbeda dengan adu balap lain pemenang bukanlah yang sampai pertama mencapai garis finish pertama kali, akan tetapi ditentukan juga dari jarak antar peserta yang sedang bertanding. Artinya, seorang peserta akan dianggap sebagai pemenang bila ia menjadi yang terdepan saat mencapai finish dan mampu menjaga jarak dengan peserta di belakangnya, sejauh 10 meter.

Namun, bila pasangan kerbau yang berada di belakang bisa mempersempit jarak dengan peserta di depannya, menjadi kurang dari 10 meter, maka pasangan kerbau yang di belakang itulah yang akan keluar sebagai pemenang. Sangat menantang bukan?

makepung©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna

Dalam tradisi Makepung, joki punya peranan vital. Nyali besar menjadi modal utama. Sebab mengendalikan kerbau balap bukan semata urusan hobi, tapi juga perlu kepiawaian dan sadar risiko terempas. Bagi para joki sang petani, Makepung seringkali menjadi simbol kejantanan lelaki Jembrana.

Bunyi hentakan kaki kerbau terdengar di seluruh arena. Kerbau tersebut nampak beda dengan ornamen kulit berwarna kuning keemasan sebagai mahkota. Leher kerbau tersebut terkalung genta gerondongan (gongseng besar). Tatkala kerbau berpacu akan terdengar bunyi seperti alunan musik yang mengiringi adu balap mereka.

makepung©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna

Kerbau Makepung punya perlakuan khusus. Kerbau petarung ini dirawat layaknya anak sendiri. Para petani Jembrana rela sepetak sawahnya ditumbuhi rerumputan untuk santapan istimewa sepasang kerbau miliknya. Terlebih lagi mendekati lomba, petani akan memberi makanan khusus seperti campuran telur ayam kampung, kecap manis dan madu agar kerbau tangguh di arena.

makepung©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna

Dilakukan sejak 1930 dan masih lestari hingga kini. Tradisi ini berawal saat petani bergotong royong menggunakan kerbau untuk meratakan sawah dengan gerobak. Setelah itu berlanjut, saling kejar-kejaran.

Makepung digelar biasanya setiap setahun sekali oleh para petani saat akan pergantian cocok tanam dan lahan sawah digenangi air. Acara ini sekaligus menjadi rasa syukur atas capaian proses panjang di dalam mengolah tanah pertanian.

Ya, bukan soal mencari juara di ajang ini, tetapi kegembiraan dan kebersamaan sesama petani dalam menyambut masa peralihan cocok tanam.

(mdk/Tys)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.

Baca Selengkapnya
Pastikan Pupuk Subsidi Aman, Mentan Amran Dorong Petani Konawe Wujudkan Swasembada

Pastikan Pupuk Subsidi Aman, Mentan Amran Dorong Petani Konawe Wujudkan Swasembada

Petani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,

Baca Selengkapnya
Pria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah

Pria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah

Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan

Baca Selengkapnya