WhatsApp Versi Baru Sudah Kebal Terhadap Hacker, Sudah Update?
Merdeka.com - Belakangan ini, WhatsApp dikabarkan kebobolan hacker. Jenis peretasan WhatsApp ini menggunakan spyware yang masuk melalui celah rentan dalam aplikasi perpesanan tersebut.
Spyware yang disebut Pegagus tersebut berasal dari kelompok NSO rahasia milik Israel dan menyusup tanpa jejak.
Cara kerjanya, spyware Pegasus secara otomatis menyalakan kamera dan mic smartphone, melakukan scanning email dan pesan serta mengambil data pribadi penggunanya.
Nah, versi aplikasi WhatsApp yang paling rentan terkena celah spyware adalah sebagai berikut:
WhatsApp sendiri tercatat telah memberikan pembaharuan terharap seluruh versi aplikasinya, baik untuk Android, iOS, Windows Phone, maupun Tizen. Hal ini juga untuk versi reguler maupun Business.
Jadi meskipun Anda merasa memiliki WhatsApp yang terbaru, bukan berarti Anda tak wajib update. Update wajib dilakukan karena ketika update, cacat keamanan telah diperbaiki oleh WhatsApp.
Tercatat WhatsApp memang tidak mengubah aplikasi mereka yang menjadi versi yang terbaru, sehingga angka versi masih sama. Meski demikian, seperti yang telah disinggung sebelumnya, WhatsApp sudah memperbaiki cacat keamanan yang ada dalam seluruh aplikasinya di semua platform.
Jadi, sudahkah Anda update?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaBerikut informasi terkait kenapa notifikasi tidak muncul di Smartphone Android.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaWhatsApp (WA) sedang mengembangkan fitur ini. Fitur barunya ini disebut menyederhanakan pengiriman file antarpengguna.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaNama grup kocak WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
Baca Selengkapnya