Startup Korea Dapat Investasi Rp 52 Triliun kala Pandemi, Sektor Ini Diburu Investor!

Merdeka.com - Platform media, Startup Recipe, merilis laporan bertajuk '2020 Startup Invesment Report'. Laporan ini berisi data investasi yang berhasil dihimpun oleh perusahaan rintisan (startup) Korea pada tahun lalu.

Laporan ini terdiri dari berita-berita investasi di startup, tren ekosistem, dan wilayah utama investasi pada 2020. Seluruh data yang dikumpulkan dalam laporan ini merupakan laporan yang diumumkan secara resmi oleh startup atau perusahaan investasi.

Menurut laporan itu, ekosistem startup di Korea pada tahun lalu mengalami revitalisasi dari Coupang yang sudah terdaftar di pasar modal Amerika Serikat (NYSE). Kemudian akuisisi Woowa Brothers oleh Delivery Hero dan akuisisi Match Group terhadap HyperConnetc, seperti rilis Startup Recipe pada Merdeka.com, Senin (15/3).

Hasilnya, nilai startup yang belum masuk bursa terus meningkat, mengikuti kesuksesan Coupang. Kemudian diharapkan lebih banyak perusahaan unicorn lahir di Korea.

Laporan tersebut juga menyebutkan, total nilai investasi yang dihimpun pada tahun lalu tumbuh menjadi 4,12 triliun won atau setara Rp 52 triliun. Ini berasal dari 816 kesepakatan investasi.

Pandemi Covid-19 juga berdampak, yang mana berita-berita soal investasi menurun di semester I 2020, tapi di semester II, semua tampak pulih dan jumlah investasi ke startup Korea malah lebih tinggi dari 2019.

Sektor yang banyak diincar investor adalah startup teknologi konsumer, healthcare, dan perangkat lunak. Sementara travel dan ruang kerja bersama (co-working space) tidak memiliki kinerja baik akibat terdampak pandemi, tapi industri jasa pengiriman (kurir), OTT, dan desain interior menunjukkan pertumbuhan pesat.

Investasi Terbesar Rp 2,6 Triliun

©2021 Merdeka.com

Startup Viva Republica yang menjalankan platform keuangan Toss, berhasil menarik investasi terbesar, yakni 206 miliar won, setara Rp 2,6 triliun. Diikuti oleh Kurly, yang memiliki bisnis pengiriman Kully, dengan meraih dana 200 miliar won dan platform pendidikan bahasa Inggris ST Unitas senilai 150 miliar won.

Masih akibat dampak pandemi, banyak startup memutuskan membatalkan rencana go- public (IPO). Namun, agensi kelompok musik BTS, Big Hit Entertainment, justru berhasil go- public pada tahun lalu.

Kota Seoul menjadi tempat investasi yang paling banyak disepakati. Sedangkan nilai investasi terbesar disepakati di Gangnam dan Seocho, tempat startup dan investor berkumpul. 

Sektor baru yang menarik investasi di Korea adalah ESG (environment, social, dan corporate governance/tata kelola perusahaan). Berdasarkan data pemerintah Korea, terdapat 13 startup berstatus unicorn. Salah satunya, platform car sharing Socar yang secara terbuka meresmikan status ini pada 2020.

Hasil menarik lainnya, ternyata investasi yang diperoleh startup yang didirikan oleh pendiri wanita hanya 8 persen terhadap total investasi.

Perusahaan modal ventura non-Korea yang paling banyak berinvestasi adalah Altos Ventures, dengan investasi sebanyak 12 kali. Altos telah berinvestasi di Coupang, Woowa Brothers, Viva Republica, dan HyperConnect. Perusahaan ini juga telah berinvestasi di banyak startup unicorn Korea.