Seluruh ISP disebut telah perbaharui DNS Resolver cegah gangguan internet
Merdeka.com - Isu lumpuhnya internet selama 48 jam di seluruh dunia menjadi perhatian beberapa pihak. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari NDTV, menyebutkan otoritas Internet Corporation of Assigned Names and Numbers (ICANN) mencanangkan akan melakukan pemeliharaan domain yang dimaksud selama 48 jam dengan mengubah kunci kriptografi yang membantu melindungi buku alamat internet atau Domain Name System (DNS).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun buka suara terkait hal ini. Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu menyampaikan bahwa masyarakat tak perlu risau terkait dengan isu tersebut. Pergantian root server ICANN ini telah diantisipasi oleh pengelola nama domain di seluruh dunia sejak 2 tahun lalu.
Meski begitu, pihak Kemkominfo mengimbau khususnya para Internet Service Provider (ISP) di Indonesia yang belum menggunakan DNS Resolver terbaru agar tetap waspada. Hal ini agar pergantian root server ICANN tidak berpotensi merugikan para pelanggan ISP.
Lantas, apakah seluruh ISP di Indonesia sudah menggunakan DNS Resolver yang baru? Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza mengatakan bahwa seluruh anggota di asosiasinya telah memperbaharui DNS Resolver. Jadi dia menjamin internet di Indonesia tak akan lumpuh selama 48 jam seperti yang dikhawatirkan.
"Tidak perlu khawatir. Anggota kami sudah memperbaharui DNS Resolver. Jadi gak perlu ada yang dikhawatirkan," jelasnya melalui pesan singkat, Sabtu (13/10).
Terlepas itu, menurut ICANN pemeliharaan ini perlu dilakukan guna menghindari serangan siber yang belakangan marak terjadi. Dalam pernyataannya, regulator komunikasi CRA mengatakan, pemeliharaan jaringan internet global ini diperlukan guna memastikan keamanan, stabilitas, dan ketangguhan DNS.
"Untuk lebih jelasnya, beberapa pengguna internet mungkin bakal terpengaruh jika operator jaringan atau penyedia layanan internet (ISP) belum siap untuk perubahan ini. Dampak ini bisa dihindari dengan mengaktifkan ekstensi keamanan sistem yang sesuai," kata ICANN.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaDemi Perluas Pasar, Perusahaan Internet ini Terapkan Sertifikasi ISO
Ini dilakukan demi memastikan perbaikan kualitas layanan dan keberlanjutan perusahaaan.
Baca SelengkapnyaAda Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
519 Desa di Jawa Tengah Belum Ada Jaringan Internet
Untuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet
Baca SelengkapnyaPecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang
Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.
Baca SelengkapnyaPertama di Jakarta, Data Center ISC Selesaikan Sertifikasi Data Center Tier IV Facility
Keberadaan Data Center ISC-MPR memiliki lokasi yang sangat strategis, berada sangat dengan dengan pusat interkoneksi internet domestik.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaBegini Rencana Koneksi Internet Cepat di IKN
Direktur Utama BAKTI membeberkan rencana koneksi internet di IKN nantinya.
Baca SelengkapnyaSitus KPU Diserang saat Penghitungan Suara Pemilu 2024, Ini Saran Pakar Keamanan Siber
Pratama memandang perlu KPU menerapkan filter lalu lintas yang dapat mengidentifikasi pola serangan DDoS dan memblokirnya sebelum mencapai target.
Baca Selengkapnya