Satgas Penyadapan nyatakan Telkomsel dan Indosat bersih
Merdeka.com - Isu penyadapan yang diduga melibatkan Telkomsel dan Indosat, sebagaimana diungkap Edward Snowden, mantan kontraktor National Security Agency (NSA), mendorong Kementerian Kominfo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Penyadapan.
Teka-teki mengenai kemajuan Satgas ini akhirnya terkuak setelah Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementeri Komunikasi dan Informatika M. Budi Setiawan mengungkapnya saat digelarnya diskusi dalam event 11 Tahun Selular Award.
"Good news nya tim tidak menemukan adanya keterkaitan langsung operator kita dengan penyadapan seperti yang disampaikan Edward Snowden. Tidak mungkin operator menyadap Kepala Negara nya sendiri," ungkap Budi.
Dia melanjutkan sesuai dengan yang disampaikan Menteri Kominfo Tifatul Sembiring, Indonesia jangan sampai dibuat pusing dengan apa yang disampaikan Snowden. "Benar atau tidaknya apa yang disampaikan Snowden, kan kita tidak tahu," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan terakhir ini sejumlah pemberitaan yang menyangkut masalah penyadapan yang dilakukan pihak asing kembali mengemuka, setelah sebelumnya pada akhir bulan Oktober 2013 Indonesia dikejutkan dengan sejumlah pemberitaan tentang tindakan Australia yang terbukti telah melakukan penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Pemerintah Indonesia, termasuk penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Nama Indonesia kembali muncul dalam pemberitaan terkait skandal penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat. Isu tersebut dimuat dalam harian The New York Time yang dilansir tanggal 15 Pebruari 2014, yang dibocorkan oleh mantan kontraktor NSA Edward J Snowden.
Informasi yang didapat NSA ini berasal dari Direktorat Sinyal Australia (ASD). ASD awalnya, memberitahu NSA bahwa mereka melakukan pemantauan komunikasi termasuk antara pejabat Indonesia dengan firma hukum di Amerika Serikat.
Disebut dalam dokumen itu, ASD bersedia berbagi informasi dengan NSA. Terhadap masalah tersebut, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada tanggal 17 Pebruari 2014 telah menyatakan sikap kekecewaan Indonesia terhadap Australia.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari
Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndosat Buka Suara soal Gangguan Layanan yang Buat Pengguna Marah
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkomsel Mulai Antisipasi Lonjakan Trafik Internet Jelang Lebaran
Ramadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen operator seluler meningkatkan layanannya.
Baca SelengkapnyaInternet Operator Seluler Ini Disebut OpenSignal Paling Unggul Dibandingkan Kompetitornya
Opensignal baru saja merilis pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTelkom Group Raup Laba Bersih 2023 Rp 24,6 Triliun
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTelkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali
Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaSatgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru
PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTelkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca Selengkapnya