Murahnya Harga Data Pribadi di Dark Web
Merdeka.com - Perusahaan keamanan siber Kaspersky melakukan penelitian soal jual beli data pribadi. Hal ini meliputi penawaran aktif terkait data pribadi dan data sensitif lainnya, di 10 forum dan pasar Dark Web internasional.
Menurut penelitian ini yang dikutip oleh Tekno Liputan6.com, akses ke data pribadi dapat diperoleh mulai dari USD 0,5 saja untuk sebuah identitas pribadi (Personal ID), yang lebih murah daripada secangkir kopi.
Beberapa data pribadi masih tetap diminati selama hampir satu dekade terakhir, terutama data kartu kredit, akses perbankan dan layanan pembayaran elektronik. Harganya pun tidak terlau berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, berbagai jenis data baru juga bermunculan. Sebut saja rekam medis pribadi dan selfie dengan dokumen identifikasi pribadi.
Pertumbuhan skema jumlah foto dengan dokumen di tangan juga mencerminkan tren dalam 'permainan cybergood'. Penyalahgunaan data ini berpotensi menimbulkan konsekuensi cukup signifikan, seperti pengambilan nama atau penggunaan layanan korban berdasarkan identitasnya.
Konsekuensinya pun signifikan. Data yang dijual di pasar gelap dapat digunakan untuk pemerasan, eksekusi penipuan dan skema phishing, hingga pencurian uang secara langsung.
Jenis data tertentu, seperti akses ke akun pribadi atau database kata sandi, dapat disalahgunakan tidak hanya untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk kerugian reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya, termasuk doxxing.
Kisaran harga data pribadi di Internet menurut Kaspersky
Sisi positif
"Dalam beberapa tahun terakhir banyak area kehidupan kita telah menjadi digital dan beberapa di antaranya, seperti rekam medis kita, misalnya, termasuk sebagai informasi pribadi. Seperti yang kita lihat dengan meningkatnya jumlah insiden kebocoran data, hal ini menyebabkan lebih banyak risiko bagi pengguna," ujar Dmitry Galov, peneliti keamanan di Kaspersky's GReAT.
Namun, kata Dmitry, ada juga sisi positif seperti banyak organisasi mengambil langkah ekstra untuk mengamankan data penggunanya.
"Karena itu, saya yakin penelitian kami menyoroti betapa pentingnya untuk menyadari bahwa data pribadi sebenarnya sangat diminati dan dapat digunakan untuk tujuan berbahaya sekalipun seseorang tidak memiliki banyak uang," tutur Dmitry.
Sementara itu, Vladislav Tushkanov, pakar privasi di Kaspersky menyatakan internet telah memberikan kita peluang untuk berekspresi dan berbagi cerita dan itu merupakan hal luar biasa.
"Namun, seseorang harus memahami bahwa mengekspresikan diri secara online bukanlah persoalan pribadi. Ini lebih seperti berteriak di tengah jalan yang ramai dan orang tidak pernah tahu siapa yang mungkin mendatangi dan tidak setuju dengan dia dan bagaimana reaksi mereka. Karena itulah muncul sebuah risiko," tutur Vladislav menegaskan.
Vladislav menekankan hal ini tidak berarti bahwa seseorang harus menghapus dan menutup akun media sosial miliknya, melainkan tentang bagaiman seseorang harus memahami konsekuensi dan risikonya dan bersiap untuk itu.
Cara Mencegah
Untuk meminimalkan risiko informasi pribadi Anda dicuri, Kaspersky merekomendasikan:
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaMasih ada operator seluler di negara-negara tertentu di dunia yang menjual paket internetnya begitu mahal.
Baca SelengkapnyaMahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Baca SelengkapnyaViral seorang wanita open BO sengaja pakai foto orang lain untuk tarik pelanggan, berakhir dilabrak pemilik foto asli.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca Selengkapnya