Meta Kembangkan Penerjemah AI yang Dapat Tafsirkan Bahasa Tak Tertulis
Merdeka.com - Meta dilaporkan sedang berupaya mengatasi masalah unik terkait penerjemahan bahasa tidak tertulis seperti Hokkien sebagai bagian dari program Meta's Universal Speech Translator (UST) yang bekerja untuk mengembangkan terjemahan speech-to-speech secara real-time sehingga penghuni Metaverse dapat lebih mudah berinteraksi.
Dilansir dari Engadget, Kamis (20/10), dari sekitar 7.000 bahasa yang dikenal di dunia, empat dari sepuluh di antaranya ada tanpa komponen tertulis. Sedangkan, sistem terjemahan pembelajaran mesin biasanya memerlukan contoh bahasa yang luas dan dapat diberi label, baik tertulis maupun lisan, untuk dilatih.
Untuk menyiasatinya, CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan bahwa mereka sedang mengupayakan kemajuan AI bahasa sumber menggunakan speech-to-unit translation (S2UT) untuk mengubah ucapan input ke urutan unit akustik secara langsung di jalur yang sebelumnya dipelopori oleh Meta.
"Kemudian, kami menghasilkan bentuk gelombang dari unit. Selain itu, UnitY diadopsi untuk mekanisme penguraian kode dua kali di mana decoder jalur pertama menghasilkan teks dalam bahasa terkait (Mandarin), dan dekoder jalur kedua membuat unit,” jelas Zuckerberg dalam postingan blog.
Untuk itu, Meta memanfaatkan bahasa Mandarin sebagai bahasa perantara.
"Kami pertama-tama menerjemahkan pidato bahasa Inggris (atau Hokkien) ke teks Mandarin, dan kemudian kami menerjemahkannya ke bahasa Hokkien (atau bahasa Inggris) dan menambahkannya ke data pelatihan," lanjutnya.
Saat ini, sistem tersebut memungkinkan seseorang yang berbicara Hokkien untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara bahasa Inggris, meskipun dengan kaku. Model tersebut hanya dapat menerjemahkan satu kalimat penuh pada satu waktu, tetapi Zuckerberg yakin bahwa teknik tersebut pada akhirnya dapat diterapkan ke lebih banyak bahasa dan akan meningkat hingga menawarkan terjemahan real-time.
Selain model dan data pelatihan sudah Meta jadikan sumber terbuka dari proyek ini, perusahaan juga merilis sistem pembandingan terjemahan speech-to-speech pertama dari jenisnya berdasarkan korpus pidato Hokkien yang disebut Taiwanese Across Taiwan serta matriks ucapan.
"Matriks ucapan, kumpulan besar terjemahan speech-to-speech yang ditambang dengan teknik penambangan data inovatif Meta yang disebut LASER," ujarnya.
Sistem ini diklaim akan memberdayakan para peneliti untuk membuat sistem speech-to-speech translation (S2ST) mereka sendiri.
Reporter Magang: Dinda Khansa Berlian
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah berita besar tentang AI besutan Meta.
Baca SelengkapnyaTahun 2024 diharapkan menjadi tonggak sejarah dalam bidang arkeologi dengan kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengartikan teks yang hilang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa dari tiga negara berhasil menerjemahkan teks ini menggunakan AI, mendapat hadiah sekitar Rp10,9 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 30 ucapan selamat ulang tahun bahasa Jawa yang penuh doa dan harapan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata semangat kerja bahasa Inggris dan artinya yang keren dan memotivasi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bahasa Jawa yang lucu dan bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaSeni rupa adalah alat untuk menyampaikan pesan dan menciptakan dialog dalam masyarakat.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang pantun pembukaan ceramah lucu yang bisa bikin jemaah terhibur.
Baca SelengkapnyaHiu berkomunikasi tanpa suara, memanfaatkan bahasa tubuh dan pola berenang. Simak selengkapnya hanya disini!
Baca Selengkapnya