Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Media sosial dikritik, tapi tak bisa dibendung

Media sosial dikritik, tapi tak bisa dibendung Ilustrasi Facebook. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan petinggi Facebook, Chamath Palihapitiya belum lama ini mengungkapkan kegelisahannya tentang dampak negatif dari media sosial. Ia mengatakan, media sosial sejatinya telah merobek struktur hidup dalam bermasyarakat. Penggunaan fitur yang disematkan sebagai ‘kode’ interaksi seperti; like, love, maupun jempol, seakan menjadi candu bagi para penggunanya.

Menilik hasil kajian secara ilmiah yang disampaikan Chamath, media sosial telah terbukti menjadikan para penggunanya memiliki psikologis gila ‘penghargaan’ dari sesama pengguna. Candu inilah yang membuat pengguna media sosial lebih aktif mengaktualisasikan diri mereka di media sosial.

“Dan ini adalah masalah global,” katanya.

Kekhawatiran dampak negatif dari era media baru komunikasi, pada dasarnya adalah hal yang lumrah. Masalahnya, setiap kemunculan perkembangan media baru berkomunikasi, ada yang terlepas dari kebiasaan dalam berperilaku sebelumnya. Permasalahan itu sebenarnya telah tercatat dalam sejarah setiap kali muncul perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

“Itu hal yang wajar. Karena dalam sejarah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi manusia, sesuatu teknologi pasti akan banyak mengubah struktur dan interaksi sosial,” ujar pengamat media sosial Ruli Nasrullah kepada Merdeka.com, Selasa (12/12).

Kendati begitu, Ruli sepakat dengan mantan petinggi Facebook itu yang mengatakan pengguna media sosial lebih rentan terkena dampak psikologis. Dampak psikologis ini, tak hanya membayangi masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah.

“Bahkan yang well educated juga bersoalan dalam perilaku bermedia sosial,” kata dia.

Maka itu, seiring kemajuan zaman, media sosial akan tetap menjadi medium baru dalam berkomunikasi. Artinya, keberadaaan media sosial pun tak bisa dibendung. Hanya saja, kompleksitas kekhawatiran di media sosial, semestinya juga bebarengan dengan memberikan pemahaman berperilaku di ranah siber.

Sebagaimana diketahui, siapapun itu dapat dengan mudah membuat akun media sosial. Menyembunyikan jati dirinya, menampilkan karakter sesuai dengan yang diinginkan. Bisa saja dengan identitas yang tersembunyi, melakukan ujaran-ujaran kebencian.

“Yang paling penting itu, literasi digital. Literasi digital di lingkungan keluarga, sekolah, bahkan pemerintah sendiri. Ini kan menjadi persoalan serius,” jelasnya yang juga sebagai dosen di UIN Jakarta.

Hal senada juga diutarakan oleh pengamat media sosial, Enda Nasution. Katanya, tak selalu media sosial berdampak negatif. Ada hal-hal yang membuat media sosial itu memiliki sisi positif. Seperti, pendidikan, bisnis, bahkan pengembangan diri.

“Pemilik platform harus sadar apa yang terjadi di layanannya, dan stop memberikan insentif yang mendorong orang untuk share hal-hal negatif. Penggunanya juga harus makin pinter dan juga organisasi-organisasi civil society dan pemerintah mengawasi,” ungkapnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Lengkap beserta Fungsi dan Manfaatnya
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Lengkap beserta Fungsi dan Manfaatnya

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merujuk pada penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi.

Baca Selengkapnya
Pantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Pantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Pantun akhir tahun 2023 ini bisa dibagikan ke akun media sosial untuk menyambut awal tahun,

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya
Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Contoh Sinonim beserta Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Contoh Sinonim beserta Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Sinonim adalah padanan kata yang dapat digunakan secara bergantian karena memiliki arti atau makna yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
Jenis-jenis Artikel, Tujuan, Ciri, dan Strukturnya
Jenis-jenis Artikel, Tujuan, Ciri, dan Strukturnya

Artikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.

Baca Selengkapnya
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya