Merdeka.com - Penjelajahan di bulan sekarang ini tidak hanya didominasi oleh Amerika Serikat atau Rusia saja, namun telah banyak negara yang juga telah mendaratkan 'delegasinya' ke bulan untuk melakukan serangkaian penelitian. Sebut saja, Cina, Jepang, dan India. Tiga negara tersebut saat ini sedang giat-giatnya melakukan penjelajahan untuk menemukan bukti-bukti baru mengenai keberadaan makhluk hidup atau alien yang bertempat tinggal di bulan.

Seperti tidak mau kalah cepat untuk menyingkap tabir misteri bulan, European Space Agency telah mengirimkan pesawat luar angkasa tanpa awak untuk meneliti bulan lebih lanjut. Amerika Serikat juga telah mengirimkan Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) ciptaan NASA ke bulan beberapa waktu lalu. Menurut Ashtarcommandcrew.net, perangkat NASA satu ini lebih efektif dibanding dengan cara kerja atau perangkat yang dimiliki oleh negara lainnya. Dengan menggunakan LRO, NASA dapat mengambil jutaan foto dari berbagai sudut di bulan secara jelas.

Seorang peneliti angkasa luar bernama Paul Davies mengungkapkan bahwa sebenarnya NASA sudah membuktikan keberadaan atau kehidupan di bulan, namun mereka tidak pernah membeberkan hal tersebut ke publik. Bukti lain juga pernah diungkapkan oleh sebuah organisasi yang bernama Transception Incorporated, Texas, yang dipimpin langsung oleh seorang NASA Administrator, Charles Bolden. Dia mengatakan bahwa pada tanggal 23 April 1972, dua astronot NASA, John Young dan Charles Duke, telah diberangkatkan secara rahasia menuju bulan dengan menaiki Apollo 16 untuk meneliti keberadaan alien di sana. Secara mengejutkan, dua astronot tersebut telah menemukan banyak bukti keberadaan makhluk hidup yang menempati bulan. Sayangnya, dua astronot tersebut langsung 'dibungkam' oleh NASA agar rahasia tersebut tidak sampai bocor. Setelah bertahun-tahun, rahasia tersebut akhirnya bocor dan disebarluaskan oleh Transception Incorporated ke media massa. Walaupun tidak menjadi suatu kehebohan, namun bocornya rahasia tersebut mencoreng NASA.

Dalam penjelasan dua orang astronot tersebut kepada NASA yang akhirnya tercium media mengatakan bahwa mereka berdua pada tahun 1972 sempat mengambil foto sebuah reruntuhan pesawat luar angkasa yang jelas tidak berasal dari bumi. Mereka berdua juga telah merekam video serta suara yang aneh ketika Apollo 16 mendarat di bulan pada tahun tersebut. Pihak NASA menyangkal hal tersebut dan mengatakan penemuan bukti alien tersebut adalah konspirasi atau berita bohong belaka.

Video yang berhasil merekam kejadian tersebut sekarang telah diunggah di YouTube. Video tersebut telah ditonton sebanyak 58,626 kali dan mendapatkan komentar beragam dari penontonnya. Terlepas dari benar atau tidaknya berita tersebut, keberadaan alien masih menjadi misteri sampai saat ini. Walaupun banyak bukti berupa saksi mata, video, maupun gambar, namun para peneliti masih terus akan melakukan serangkaian penelitian untuk mengungkap hal ini.