Ironis, Pokemon Go lebih bikin untung Google ketimbang Nintendo
Merdeka.com - Saat ini, Pokemon Go sedang booming-boomingnya. Tentu hal ini membuat banyak pihak memprediksi bila Nintendo selaku pemilik franchise Pokemon sedang untung besar. Namun hal itu ternyata salah besar.
Tidak banyak yang tahu apabila game Pokemon Go bukan milik Nintendo seutuhnya. Tepatnya ada tiga perusahaan yang memiliki Pokemon Go, yakni Nintendo, Niantic, dan Pokemon Company.
Untuk membuat Pokemon Go, Nintendo melakukan kerjasama dengan Nintendo selaku pengembang game. Sementara Pokemon Company adalah perusahaan ventura yang dibuat untuk mengelola hak cipta karakter Pokemon.
Mengingat dalam Pokemon Go ada item berbayar, maka keuntungannya pun dibagi. Ironisnya, misalnya ada gamer yang menghabiskan Rp 15 ribu untuk membeli 100 Pokecoins, 30 persennya masuk kas Niantic, 30 persen lagi masuk Pokemon Company, dan 10 persen baru masuk ke kantong Nintendo. Lalu kemana 30 persen sisanya?
Jawabannya adalah Google dan Apple. Ya, selaku pemilik toko aplikasi Play Store dan iOS App Store, baik Google dan Apple mendapat jatah 30 persen dari setiap pembelian item yang dilakukan di Pokemon Go. Jadi, pendapatan yang diterima Nintendo dari Pokemon Go sejatinya lebih rendah dari Google dan Apple.
Sumber: Phone Arena
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaJeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia
Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca SelengkapnyaKelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog
Cak Imin pun tak ingin mempersoalkan soal pertanyaan singkatan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan
Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaGoogle Berencana PHK Karyawan Lagi
Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaPengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?
Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaSukses Kalahkan Apple, Samsung Kembali ke Posisi Pertama Pasar Smartphone Dunia
Samsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaCara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya
Dengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.
Baca SelengkapnyaTidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
Satu keluarga itu diduga kerap melintasi jalur alternatif tersebut untuk mengunjungi kerabatnya di Jambi.
Baca Selengkapnya