Indonesia perluas cakupan TV multipleksing digital terestrial
Merdeka.com - Di akhir bulan Januari 2013 lalu, Kemenkominfo akhirnya memutuskan sekaligus membuka peluang usaha untuk menyelenggarakan penyiaran multipleksing televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar.
Multipeksing adalah suatu kumpulan chanel televisi yang berjalan dalam satu frekuensi yang sama. Ada dua macam multipleksing yaitu yang bersifat berbayar dan free to air. Pertengahan bulan Februari 2012 lalu, Kemenkominfo, Tifatul Sembiring, membuka tender untuk penyelenggaraan penyiaran multipleksing untuk penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air).
Namun, seiring dengan pemantapan wacana tersebut, beberapa pihak merasa tidak setuju dan menginginkan agar menunda atau juga membatalkan tender tersebut karena dinilai cacat hukum.
Setelah dilakukan revisi dan pembenahan dalam beberapa hal, akhirnya tender tersebut dilanjutkan dan akhirnya sekitar bulan Agustus tahun lalu, pencanangan tender untuk penyelenggaraan penyiaran multiplexing untuk penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air) diresmikan.
Ada 15 zona wilayah yang ditentukan dan dimulai dari 5 zona layanan terlebih dahulu, yaitu zona layanan 4 (DKI Jakarta dan Banten), 5 (Jawa Barat), 6 (Jawa Tengah dan Yogyakarta), 7 (Jawa Timur) dan 15 (Kepulauan Riau).
Seperti yang tercantum dalam situs resmi Kominfo (25/02), Kemenkominfo menyampaikan keputusan akan penyelenggaraan penyiaran multiplexing untuk penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air) yang ditandatangani pada tanggal 31 Januari lalu untuk zona layanan 1 (Aceh dan Sumatera Utara) dan zona layanan 14 (Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan).
Dalam keputusan tersebut berisikan:
Dengan diputuskannya usaha penyelenggaraan penyiaran multipleksing pada penyelenggaraan penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air) ini maka Indonesia boleh dikatakan mengikuti apa yang diterapkan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Prancis dan beberapa negara maju lainnya.
(mdk/roc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaIa merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang dipercaya jadi komisaris televisi nasional hingga perusahaan perabot rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaBAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaVideotron merupakan salah satu pilihan untuk menampilkan iklan atau kampanye suatu produk.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, Telkom melaksanakan pemulihan lahan kritis di beberapa titik di Indonesia.
Baca Selengkapnya