Indonesia kalah dari Singapura dalam hal akses internet
Merdeka.com - Internet sudah jadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari di hampir 2,5 miliar manusia. Di tahun ini, diperkirakan penetrasi internet juga akan tetap meningkat.
Menurut data yang dikeluarkan oleh We Are Social Singapura (8/1), hampir di seluruh daerah di dunia mendapatkan penetrasi internet dengan jumlah mencapai dua digit. Tercatat, hanya Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tengah yang notabene merupakan daerah tertinggal saja yang penetrasinya di bawah angka dua puluh persen.
Di Asia Tenggara misalnya, terutama Indonesia, penggunaan internet makin besar saja jumlahnya. Di tahun 2014 sendiri diperkirakan 15 persen warga Indonesia akan lebih banyak terhubung dengan internet dalam kehidupan sehari-harinya. Angka ini sendiri masih di bawah Singapura yang mencapai 73 persen dan Thailand yang mencapai 26 persen.
Namun begitu, meski angkanya masih kalah, warga Indonesia yang jumlahnya hanya 15 persen itu sendiri bisa dibilang sangat keranjingan internet. Mereka menghabiskan waktunya di internet dengan rata-rata 5,5 jam tiap harinya lewat desktop dan 2,5 jam per harinya lewat mobile.
Jika dibandingkan, waktu yang dihabiskan oleh pengguna internet Indonesia ini lebih lama dari rata-rata yang dihabiskan penduduk dunia. Rata-rata per hari waktu akses internet penduduk seluruh dunia adalah 4,5 jam lewat desktop dan 2,1 jam lewat mobile.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaMenjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, tak mungkin seseorang memilih internet otaknya lambat.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.
Baca Selengkapnyapemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis
Baca Selengkapnya