Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan
Ilmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
astronot![Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/8/1715129623779-6xow2.jpeg)
Ilmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
![Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/8/1715129291091-4vpdi.jpeg)
Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan
Kebugaran tubuh di luar angkasa merupakan salah satu hal paling penting sekaligus hal yang sulit untuk dijaga bagi astronot.
Sebuah tim peneliti telah menemukan sebuah cara baru untuk mengatasi sulitnya menjaga kebugaran di luar angkasa, yaitu dengan berolahraga pada “tong setan”.
![Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/8/1715129386770-rwno2.jpeg)
Melansir Indy100 dan The Guardian, Rabu (8/5), astronot yang berada di Bulan memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah otot karena mereka membawa berat badan yang 83 persen lebih ringan daripada berat badan mereka di Bumi.
Dengan bekerja dan berolahraga tanpa gravitasi normal, astronot akan kehilangan massa tulang dan otot serta kontrol sistem saraf yang diperlukan untuk melakukan gerakan yang terkoordinasi.
Oleh karena itu, “pendekondisian”, yaitu adaptasi terhadap lingkungan yang lebih tidak menantang, menjadi perlu dilakukan.
Tong Setan
Melihat masalah tersebut, para ahli dari Universitas Milan menciptakan sebuah solusi baru yang bisa diterapkan oleh para astronot.
Mereka menyarankan astronot untuk berolahraga lari. Akan tetapi, lari yang dianjurkan bukanlah lari biasa, melainkan lari selama beberapa kali dalam sehari mengelilingi “Tong Setan Bulan”.
- Sejarawan ini Tak Sengaja Temukan “HP Pertama di Dunia” Usianya 1.000 Tahun, Ada Catatan Doa Agama Islam
- Bisakah Manusia Selamat dari Lubang Hitam?
- Dulunya Hewan-hewan ini Berdarah Dingin, Tapi Berubah Berdarah Panas saat 180 Juta Tahun Lalu
- Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
- VIDEO: Momen Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Bagikan 300 Sepatu Gratis Jelang Idul Fitri
- Polri Matangkan Persiapan Riau Bhayangkara Run 2024, Ada Konser Musik
![Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/8/1715129475348-98p5b.jpeg)
Tim peneliti menggunakan tong setan—tabung kayu raksasa yang digunakan oleh pemain akrobat dengan menggunakan sepada motor yang bisa ditemui di pasar malam—yang disewa, sebuah derek telekospik setinggi 36 meter, dan beberapa tali terjun lenting/bungee, untuk melakukan simulasi lari di Bulan.
Dua peneliti berlari mengitari tong setan selebar 10 meter sambil terikat tali lenting yang digantung di derek.
Pengaturan tersebut meniru gravitasi di Bulan yang menghilangkan 83% berat badan dari para peneliti yang berlari.
Gravitasi Bulan juga menyebabkan orang biasa, tanpa menggunakan sepeda motor, bisa mengelilingi tong setan tanpa terjatuh.
Hasilnya, uji coba tersebut menunjukkan bahwa manusia bisa berlari dengan cukup cepat di Bulan. Dengan berlari selama beberapa menit di awal dan akhir hari, para astronot bisa menghasilkan kekuatan lateral yang cukup untuk melawan penyusutan tulang dan otot serta mempertahankan kontrol saraf.
![Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/8/1715129506043-1i9co.jpeg)
“Saya kagum karena belum ada orang yang mempunyai ide ini sebelumnya,” ujar Alberto Minetti, profesor fisiologi dari Universitas Milan, yang menjalankan studi ini.
“Secara teori, tidak akan ada listrik tambahan, tidak ada ruang lebih, dan hal tersebut tidak akan terlalu mengganggu dengan pekerjaan dan aktivitas lain dari para astronot,” jelasnya.