Facebook Gugat Dua Pengembang Aplikasi Penipuan Iklan
Merdeka.com - Facebook menggugat dua pengembang aplikasi yang terlibat dalam penipuan iklan di platform-nya. Facebook mengklaim, kedua developer tersebut membuat aplikasi yang terinfeksi malware dan menaruhnya di Google Play.
Begitu pengguna menginstal aplikasi di perangkatnya, smartphone akan terkena malware yang bisa mengklik iklan tanpa disadari pengguna. Tujuan dari pengembang ini adalah menghasilkan klik palsu pada iklan Facebook.
Nah, pendapatan iklan palsu tersebut masuk ke kantong si pengembang aplikasi LionMobi yang berbasis di Hongkong dan JediMobi yang bermarkas di Singapura.
Mengutip laman The Verge via Liputan6.com, Rabu (7/8), Facebook menyebut, LionMobi mengiklankan aplikasi jahatnya di Facebook. Hal ini pun dianggap sebagai penyalahgunaan kebijakan layanan.
Perusahaan menyebut, gugatan yang diarahkan kepada dua pengembang aplikasi merupakan, "Salah satu dari gugatan pertama yang menentang praktik iklan palsu."
Facebook mengatakan, pihaknya memblokir dua pengembang tersebut dari jaringan iklan mereka dan mengembalikan uang kepada pengiklan terdampak pada Maret 2019.
Sayangnya, aplikasi-aplikasi dengan jutaan kali pemasangan milik kedua pengembang ini masih ditemukan di Google Play.
Google sebelumnya pernah mengambil tidakan terhadap aplikasi di Google PlayStore yang menggunakan skema injeksi klik iklan.
Pada Oktober lalu, Google menghapus lebih dari 30 aplikasi menggunakan skema penipuan iklan yang dilaporkan ke perusahaan, hasil penyelidikan media BuzzFeedNews.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPengeluaran untuk beriklan tersebut dilakukan oleh akun Facebook Anies Baswedan sebesar Rp30.279.752.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaAnas menyebut sembilan layanan prioritas akan jadi fondasi utama.
Baca SelengkapnyaPakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.
Baca SelengkapnyaPasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaInstagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaIntegrasi ini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dan mengajukan permohonan informasi. Juga, mengintegrasikan informasi dari berbagai Kementerian.
Baca Selengkapnya