Facebook Disebut Ingkar Janji Rekomendasikan Grup Politik
Merdeka.com - Facebook dituding mengingkari janjinya lantaran berulang kali berjanji tidak akan merekomendasikan grup politik pada pengguna. Kenyataannya, di tiga bulan setelah itu, perusahaan besutan Mark Zuckerberg justru merekomendasikan group bernama ‘Not My President’ kepada tiga pengguna.
Dilaporkan The Next Web, Rabu (7/7), grup tersebut merupakan satu dari ribuan grup politik yang direkomendasikan Facebook kepada penggunanya dalam proyek Citizen Browser oleh The Markup, selama lima bulan terakhir.
Beberapa grup lain mempromosikan klaim penipuan pemilu yang tidak mendasar pada bagian deskripsi grup atau unggahan di laman mereka. Sekadar informasi, Citizen Browser terdiri dari panel nasional berbayar dari pengguna Facebook yang secara otomatis mengirimkan data dari feed Facebook mereka untuk diteliti.
Rupanya, dalam waktu empat bulan, dari 1 Februari hingga 1 Juni, 2.316 anggota panel Citizen Browser menerima ratusan rekomendasi terkait promosi organisasi politik atau individu terkait politik. Secara total, sepertiga panelis dari Citizen Browser menerima rekomendasi untuk bergabung dengan salah satu grup di atas.
Facebook Klarifikasi
Dari lebih dari 460.000 grup yang direkomendasikan kepada panelis, The Markup menggunakan klasifikasi berbasis kata kunci untuk menilai apakah grup-grup tersebut berisi dukungan untuk politisi, gerakan, partai, atau ideologi.
Kata kunci berdasarkan nama presiden, wakil presiden, dan semua anggota kongres yang menjabat. Hasilnya pun ditinjau secara manual untuk menghapus grup terkait tokoh non-politisi namun memiliki suku kata yang sama dengan politisi. Misalnya, musisi Al-Green. Facebook sendiri belum mengatakan bagaimana pihaknya mendefinisikan kelompok politik.
"Kami menggunakan sistem otomatis untuk mendeteksi grup yang berhubungan dengan masyarakat dan tidak merekomendasikan grup ini kepada orang-orang. Kami tengah menyelidiki mengapa beberapa direkomendasikan ke pengguna," kata Juru Bicara Facebook Kevin McAlister dalam emailnya.
"Lebih dari 75 persen grup yang diidentifikasi Markup hanya direkomendasikan untuk satu orang" katanya.
McAlister menambahkan, Facebook menentukan apakah sebuah grup bersifat umum atau tidak, melalui beberapa faktor. Misalnya judul, deksripsi, dan kontennya.
Investigasi
Investigasi Markup pada Januari 2021 menemukan bahwa perusahaan masih merekomendasikan grup partisan politik kepada pengguna. Selain itu, beberapa grup juga mempromosikan teori konspirasi dan ajakan kekerasan melawan aparat.
Pihak Facebook menyebut hal tersebut adalah kesalahan teknis. Kata Facebook dalam penjelasannya pada Senator Ed Markey.
"Saya puas ketika Facebook berjanji untuk menghentikan rekomendasi grup politik ke pengguna, secara permanen. Namun sekali lagi, Facebook tampaknya gagal menepati janjinya," kata Markey kepada The Markup.
Ia juga mengatakan, perusahaan-perusahaan yang tidak bisa menepati janjinya merupakan perusahaan yang tidak bisa dipercaya. Panelis Citizen Browser mendapatkan rekomendasi grup politik sejak Januari 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Facebook belum melaksanakan janjinya.
Pada Januari, ditemukan bahwa 12 dari 100 grup yang direkomendasikan ke panelis adalah grup politik. Dalam data terbaru dari Februari hingga Juni, hanya satu dari 100 grup yang direkomendasikan sebagai grup politik.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaSomasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua
Baca SelengkapnyaBerikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.
Baca Selengkapnya