Ekonomi Tak Menentu, OpenSea Pangkas 20 Persen Karyawan
Merdeka.com - CEO OpenSea Devin Finzer mengumumkan pihaknya telah merumahkan 20 persen karyawannya. Dilaporkan TechCrunch, Sabtu (16/7), dengan pemutusan hubungan kerja itu, OpenSea praktis hanya memiliki 230 karyawan yang tersisa.
"Hari ini adalah hari yang berat bagi OpenSea, karena kami melepaskan ~20 persen dari tim kami," kata Devin dalam cuitan di Twitter-nya.
Devin dalam notes yang ia capture di Twitternya mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan tren penurunan yang berkepanjangan.
"Kenyataannya adalah bahwa kita telah memasuki kombinasi musim dingin kripto yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ketidakstabilan makroekonomi yang luas, dan kita perlu mempersiapkan perusahaan untuk kemungkinan penurunan yang berkepanjangan," ujar dia.
Devin pun menyebutkan jika pihaknya bertanggung jawab atas nasib karyawan yang ia rumahkan. Ia mengatakan, karyawan yang terkena dampak akan menerima asuransi kesehatan "hingga 2023" serta vesting ekuitas yang dipercepat dan pesangon 12 minggu.
"Perubahan yang kami buat hari ini menempatkan kami pada posisi untuk mempertahankan landasan pacu selama beberapa tahun di bawah berbagai skenario musim dingin kripto (5 tahun pada volume saat ini), dan memberi kami keyakinan tinggi bahwa kami hanya perlu melalui proses ini sekali," jelas dia.
OpenSea telah menjadi salah satu penerima manfaat utama dari bull run crypto 2021-2022, mengumpulkan ratusan juta dolar investor, yang terbaru dengan nilai USD 13,3 miliar.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Startup asal Beijing, Orienspace berhasil meluncurkan roket paling kuat yang dikembangkan oleh sektor swasta Tiongkok.
Baca SelengkapnyaOpensignal baru saja merilis pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Desember 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaDenda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaFinnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca SelengkapnyaDia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.
Baca Selengkapnya