Ayopop Gandengn LinkAja untuk Tingkatkan Ekosistem Digital Pembayaran Tagihan
Merdeka.com - Startup lokal untuk aggregator pembayaran tagihan online, Ayopop, mengumumkan kerja sama strategis dengan uang elektronik nasional, LinkAja. Kerja sama ini bertujuan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.
Bagian dari kolaborasi ini, Ayopop akan membuka akses 1.000 tagihan/produk yang dimilikinya pada LinkAja melalui open API (Application Program Interface). Sedangkan LinkAja juga akan diintegrasikan ke aplikasi Ayopop sebagai preferred source of fund menggantikan AyoSaldo.
“Ayopop dan LinkAja memiliki ambisi sama untuk terus mengembangkan ekosistem digital dan memperluas Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) di Indonesia. Ini adalah DNA dari kerja sama ini,” ujar Chiragh, Direktur Ayopop, dalam rilisnya, kemarin.
Ayopop Open API yang baru saja diluncurkan merupakan sebuah inisiatif baru untuk membuka akses ke lebih dari 1.000 produk/tagihan yang saat ini dimiliki kepada mitra. LinkAja adalah mitra pertama untuk Ayopop Open API. Saat ini ada 33 mitra lainnya dalam proses signing.
Sejak Bank Indonesia meluncurkan Gerakan Nasional Non-Tunai pada Agustus 2014, terjadi pergeseran transaksi tunai ke nontunai yang cukup signifikan di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia 2019, setidaknya terdapat Rp 56,1 triliun uang yang dipertukarkan dalam transaksi elektronik sepanjang Januari-Juni dengan frekuensi transaksi 2,26 miliar kali. Angka ini melonjak 171 persen pada rentang sama tahun lalu.
©2019 IstimewaLinkAja resmi diluncurkan pada 30 Juni 2019 sebagai uang elektronik, bentuk sinergi dari Telkomsel dan tujuh BUMN untuk kemajuan ekonomi digital di Indonesia.
"Dengan membawa moto dari Indonesia untuk Indonesia, kami berharap LinkAja dapat memberikan akses layanan keuangan yang efisien kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, serta membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia hingga 75 persen pada akhir 2019 sesuai target pemerintah. Kami pun menyambut baik kerja sama dengan Ayopop untuk memperkaya jumlah produk tagihan dan kegunaan LinkAja kepada para pengguna," ujar CEO LinkAja, Danu Wicaksana.
Ayopop diluncurkan pada 2016 sebagai aplikasi pembayaran tagihan. Saat ini Ayopop menjadi aggregator pembayaran tagihan online terbesar di Indonesia dengan 1.000 tagihan/produk yang tersedia. Misi Ayopop adalah mengubah pembayaran tagihan dengan uang tunai menjadi online dengan pendekatan teknologi dan kerja sama. Beberapa sektor yang menjadi fokus adalah residensial dan institusi pendidikan.
Guna memperluas ekosistem pembayaran tagihan online dengan lebih mudah, Ayopop mengembangkan Ayopop Smart Dashboard sebagai solusi digitalisasi untuk Usaha Kecil Menengah. Serta untuk pembayaran tagihan kos-kosan dan institusi pendidikan, baik sekolah maupun universitas di seluruh Indonesia. Dashboard ini membantu pemilik bisnis dan juga pelanggan tidak hanya dalam hal pembayaran, tapi juga dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti pengingat tagihan.
“Dalam tiga tahun terakhir, Ayopop memfasilitasi pembayaran tagihan untuk lebih dari 5 juta masyarakat Indonesia. Kami senang dapat berbagi teknologi dengan mitra terpilih yang ingin mengintegrasikan pembayaran tagihan ke ekosistem mereka. Sebagai ekosistem keuangan elektronik terkemuka di Indonesia, kami merasa terhormat dapat bekerjasama dengan LinkAja dan melihat ini sebagai langkah kami untuk menjadi lebih baik,” tutup Chiragh.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaRatusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca SelengkapnyaLazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tahun 2024, Bibit telah membantu investor berinvestasi di berbagai kelas aset yang terdiversifikasikan.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembayaran digital banyak menyediakan promo dan diskon untuk transaksi di waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaPlatform pinjaman online (pinjol) tersebut telah memiliki rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) mencapai 12,58 persen
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnya