Anehnya hiu berkepala dua, 'mutan' laut yang misterius
Merdeka.com - Jika kita mendengar kata 'hiu kepala dua,' tentu kita berasumsi bahwa itu adalah makhluk yang berasal dari film horor. Namun tidak, karena ilmuwan menemukannya hewan yang layaknya mutan tersebut di perairan Australia.
Dilansir dari Daily Mail, ikan hiu ini pertama kali ditemukan oleh nelayan bernama Christian Johnson, yang menemukan embrio hiu kepala dua di perairan Australia.
Di 2013, sekelompok nelayan di Florida juga mati-matian menangkap seekor hiu banteng di perairan tenggara Amerika Serikat tersebut. Namun mereka pada akhirnya menemukan kalau sang hiu ternyata mengandung seekor bayi hiu berkepala dua.
Sejauh ini, hiu biru adalah spesies hiu yang paling banyak menghasilkan keturunan hiu berkepala dua. Hal ini dikarenakan hiu biru sendiri bisa mengandung 50 bayi hiu ketika hamil.
Sejauh ini ilmuwan belum memecahkan misteri mengapa ada hiu berkepala dua. Prediksi awal dan terkuat adalah mutasi genetik yang disebabkan over populasi ikan di laut.
Namun misteri ini akhirnya sedikit tercerahkan berkat peneliti Spanyol yang tak sengaja menemukan embrio hiu berkepala dua dan akhirnya menelitinya. Dengan membuka secara perlahan telur untuk mempelajari embrio aneh tersebut, penelitian yang dipimpin Profesor Valentin Sans-Coma tersebut, ternyata tak menghasilkan apa-apa. Konklusi yang ia dapat hanya embrio ini tak akan bisa tahan hidup lama.
Lebih jauh, adanya hiu berkepala dua merupakan misteri bagi ilmu pengetahuan dan sains. Dengan jumlah penemuan yang timbul tenggelam dan kesadaran akan hal tersebut makin tinggi, ilmuwan pun makin kesulitan untuk mengetahui apa yang memicu lahirnya hiu berkepala dua.
Sang profesor sendiri, yang meneliti hiu di penangkaran yang berisi 800 specimen hiu lain, hanya bisa memprediksi bahwa kejadian tersebut adalah infeksi mutasi dari radiasi maupun kimiawi. Jika hal ini terjadi di alam liar, mutasi ini bisa disebabkan oleh infeksi penyakit viral maupun polusi lingkungan.
Di prediksi para ilmuwan sebelumnya, populasi ikan yang berlebih di laut adalah penyebab misteri ini terjadi. Banyaknya jumlah ikan di laut ternyata menyusutkan populasi hiu. Terjadinya perkawinan sedarah antara hiu karena sedikitnya populasi, membuat lungkang gen, atau jumlah keseluruhan dari gen akan menyusut. Hal ini lah yang menurunkan gen abnormal ke bayi hiu, yang menyebabkan adanya dua kepala.
Namun hal ini masih belum terlalu sahih sebagai penyebabnya. Ilmuwan hanya perlu menemukan hiu berkepala dua yang bisa diteliti dengan baik untuk menemukan sebabnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partenogenesis merupakan fenomena reproduksi tanpa keterlibatan pejantan, merupakan keajaiban alam yang dialami oleh sejumlah hewan. Simak disini!
Baca SelengkapnyaMakalah terbaru di Environmental Biology of Fishes menjelaskan fenomena langka bayi hiu putih.
Baca SelengkapnyaAturan perkawinan di dunia hewan tidak selalu terikat batasan yang ketat, memungkinkan terjadinya kawin silang alami yang menciptakan hibrida unik. Simak disni!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaMeski hidup di kedalaman 384 kaki, keunikan dan ketangguhan hiu laut dalam menjadi inti ekosistem laut yang kompleks.
Baca SelengkapnyaDilansir dari sumber AZ Animals pada kedalaman laut yang dalam dan gelap, keberadaan ikan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya menjadi misteri tersendiri
Baca SelengkapnyaGejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya