Merdeka.com - Proyek Manhattan adalah proyek yang dikenal menyebabkan adanya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang kerap kita kenal di bangku sekolah menyebabkan Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia II.
Namun, hal ini juga merupakan menoreh sejarah kelam di dunia teknologi mengingat ini adalah bom atom pertama di dunia.
Proyek ini terkenal sangat berbahaya, hingga menyebabkan kematian dari beberapa ilmuwan yang terlibat di dalamnya untuk mengembangkan senjata pemusnah masal.
Nah, mari kita bahas salah satu pencapaian besar teknologi senjata ini dalam fakta soal proyek Manhattan, yang dilansir dari Listverse berikut ini.
Sejarah menyebut bahwa Proyek Manhattan dimulai dari adanya surat yang disebut sebagai surat Einstein-Szilard.
Surat yang ditandatangani sendiri oleh Einstein di tahun 1939 ini ditujukan pada presiden AS saat itu yakni Franklin D. Roosevelt. Szilard sendiri adalah penulis surat tersebut, setelah berdiskusi dengan deretan ilmuwan lainnya termasuk Einstein, Eugene Wigner, dan Edward Teller.
Surat tersebut berisi perhatian soal kekuatan baru yang muncul kala penelitian nuklir yang waktu itu baru saja dihelat. "Kekuatan baru" tersebut diyakini dapat menyebabkan kehancuran luar biasa yang tak pernah dilihat manusia sebelumnya. Perhatian ini ditujukan ke presiden agar teknologi semacam ini tak jatuh ke tangan Nazi Jerman, mengingat mereka sudah menimbun uranium dan melakukan penelitian.
Presiden FDR akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan, dan proyek ini akhirnya lahir.
Advertisement
Proyek Manhattan adalah proyek yang rumit. Tak cuma meneliti bahan paling berbahaya di dunia, namun lokasinya juga tersebar di AS dan Kanada. Situs utamanya terdapat di Los Alamos di negara bagian New Mexico, dan Oak Ridge di Tennessee.
Oak Ridge berfungsi sebagai pabrik utama uranium yang merupakan bahan utama bom atom. Sementara Los Alamos adalah laboratorium yang letaknya jauh dari peradaban dan bertugas merancang dan membangun bom atom.
Karena rumitnya proyek ini, biaya yang ditelan pun juga banyak. Tercatat, biaya proyek adalah USD 1,9 milyar, atau setara Rp28 Triliun Rupiah. Jika dikonversikan ke uang saat ini, angka ini lebih dari 10 kali lipat.
Banyak yang melihat proyek Manhattan sebagai proyek gagal. Pasalnya, biaya proyek yang jauh lebih dari anggaran awal, kematian ilmuwan saat bekerja, serta dampak besar dari adanya bom atom. Namun pemerintah AS sendiri menganggapnya sukses.
Hal ini dikarenakan tujuan adanya proyek ini adalah mempersenjatai AS melawan Nazi Jerman dan ancaman Jepang di Perang Dunia II. Tentu jika dalam perspektif tersebut, proyek ini berhasil.
Namun di sisi lain, proyek ini hanya menghasilkan dua bom atom yang diledakkan dengan perkiraan kematian berkisar 150.000 hingga 200.000 orang. Serta tentu, proyek ini membuka pintu bagi Rusia dan AS untuk mengembangkan senjata nuklirnya dan akhirnya jadi negara adikuasa.
Di sisi lain, pemboman Hiroshima dan Nagasaki menyelamatkan jutaan nyawa di AS dalam kondisi perang karena Jepang menyerah tanpa syarat.
Secara keseluruhan, tetap banyak yang berpendapat bahwa proyek Manhattan adalah salah satu proyek yang cacat moral dan problematis.
Advertisement
Menurut laporan, terdapat 24 kematian selama proyek Manhattan berlangsung. Sebagian besar dari kematian ini adalah kecelakaan konstruksi. Namun karena ini adalah penelitian bom nuklir, beberapa kematian ilmuwan terkait nuklir adalah hal yang cukup mengerikan.
Dua kasus kematian ilmuwan di Proyek Manhattan yang paling mengerikan adalah Harry Daghlian dan Louis Slotin. Daghlian tak sengaja menjatuhkan bata tungsten carbide ke rakitan inti plutonium, dan akhirnya melepas batu bata tersebut. Akhirnya ia terpapar dosis mematikan, menderita selama satu bulan di RS, lalu kemudian meninggal.
Sementara Slotin, mengalami kecelakaan setelah obeng yang ia gunakan memodifikasi bagian atas reflektor berilium neutron yang berada di atas inti uranium mengalami tergelincir. Setengah inti atom jauh dan ia terpapar radiasi yang membuatnya meninggal dalam 9 hari.
Akhirnya, pasca dua kematian ini, inti plutonium ini disebut sebagai "inti setan."
Di awal pengembangan Manhattan Project, penelitian dikerahkan para ilmuwan untuk mendesain sebuah meriam pelontar bom berbasis plutonium. Subjek ini diberi nama "Thin Man", bersamaan dengan pengembangan bom atom yang diberi nama "Fat Man," sebuah bom yang akhirnya dijatuhkan di Nagasaki.
Meriam ini sendiri memiliki cara kerja yang cukup rumit, yakni dengan membenturkan dua massa plutonium dengan kecepatan tinggi di dalam bom. Akhirnya, Thin Man ditinggalkan karena terlalu sulit dikembangkan ketika penelitian.
Namun, uang terlanjur terkucur banyak untuk Thin Man. Mulai dari percobaan pembawaan casing yang ternyata mengungkap bahwa desainnya tak terlalu efektif untuk dibawa oleh pesawat, serta kecenderungan bom untuk meledak sebelum waktunya akibat benturan plutonium.
Meski demikian, bom yang dijatuhkan di Hiroshima, adalah tipe meriam yang menggunakan uranium alih-alih plutonium.
Advertisement
Karena Proyek Manhattan adalah proyek yang pertama dalam sejarah, selain pemboman atom pertama, tentu mereka juga tercatat sebagai pihak pertama yang meledakkan bom atom sepanjang sejarah. Hal ini dilakukan pada 16 Juli 1945 dengan diberi nama Trinity Test atau uji coba trinitas.
Era bom atom dimulai ketika sebuah bom atom berhasil diledakkan dengan bantuan sebuah "gadget" pelatuk yang canggih pada masanya.
Uji coba ini tentu ditutup-tutupi oleh Pemerintah pada masa itu. Bahkan seorang penulis dari The New York Times diangkat untuk membuat rilis pers yang berisi kejadian yang lebih banyak ditutupi ketimbang kenyataan.
Setelah ditutup lebih dari 70 tahun, proyek ini sama sekali tak dilupakan. Sebagai pionir kerusakan nuklir, justru Proyek Manhattan sering disebut di televisi, film, fiksi, dokumenter, musik, bahkan video game serta berbagai bentuk seni berbasis budaya pop lainnya.
Sebuah film televisi berjudul Day One yang lahir di 1989 memenangkan penghargaan Emmy berkat penggambaran sejarah soal Proyek Manhattan.
Selain itu, yang paling terkenal adalah karakter Tony Stark di Iron Man yang di awal Marvel Cinematic Universe, tepatnya di Iron Man pertama, adalah pabrikan senjata yang mewarisi keahlian sang ayah, Howard Stark, yang merupakan salah satu ilmuwan integral di Proyek Manhattan.
Bahkan terdapat sebuah seri televisi berjudul Manhattan yang membahas lebih detil soal Proyek Manhattan namun berhenti setelah dua musim meski penuh pujian. [idc]
Baca juga:
Mobil Listrik, Solusi Ramah Lingkungan yang Tak Ramah Pejalan Kaki
Mahasiswa UMM Gunakan Kulit Semangka Sebagai Gel Anti Aging
Ilmuwan Sebut Nenek Moyang T-Rex Ternyata Mungil, Tak Sampai 1 meter!
Advertisement
Cara Backup Chat WA di iPhone, Ini Langkah Mudahnya
Sekitar 1 Jam yang laluBerbekal Sinar Laser, Ilmuwan Ini Dibuat Takjub Bisa Belokan Sambaran Petir
Sekitar 8 Jam yang laluBegini Proses Registrasi Face Recognition Biar Tak Lagi Cek KTP dan Tiket Naik Kereta
Sekitar 23 Jam yang laluMeta Kembali PHK Karyawan, Segini Jumlah Pegawai yang Dipangkas
Sekitar 1 Hari yang laluVideo Air Berton-ton Menyembur di Lokasi Peluncuran Roket NASA, Ini Penjelasannya
Sekitar 1 Hari yang laluSetelah S.id, Twib.id Menjadi Platform Twibbon Karya Anak Bangsa
Sekitar 1 Hari yang laluBawa Desain Kelas Flagship, Vivo Buka Pre-Order Seri Y36 Harga Mulai Rp 3 Jutaan
Sekitar 1 Hari yang laluMelihat Bandara Ekstrem di Dunia Pakai Google Earth, Landasan Pacunya Buat Ngeri
Sekitar 2 Hari yang laluDeretan Bentuk-bentuk HP Layar Lipat, Ada yang Modelnya Mirip Dompet
Sekitar 2 Hari yang laluLawan Peretasan, Digital Center Bandung Fokus ke Cyber Security
Sekitar 2 Hari yang laluKasus BTS 4G Kominfo di Mark Up, Ini Harga Rata-rata Bangun 1 Tower
Sekitar 2 Hari yang laluNokia 3310 HP Jadul yang Perkasa, Dites Diledakkan Masih Bisa Menyala
Sekitar 2 Hari yang laluBocah Ini Jadi 100 Wanita Berpengaruh di Meksiko, Cerdasnya Kalahkan Einstein
Sekitar 2 Hari yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 3 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks 98 Juta Orang Amerika Diberi Virus Kanker melalui Vaksin Polio
Sekitar 5 Hari yang laluLink Live Streaming 730 Surabaya Game: Persebaya Vs Bali United di Vidio
Sekitar 39 Menit yang laluDaftar Lengkap Transfer Persib di BRI Liga 1 2023 / 2024
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami