Merdeka.com - Pola konsumsi energi dunia saat ini kebanyakan masih bersumber dari bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam yang tidak ramah lingkungan. Bahan bakar fosil ini kemudian digunakan sebagai pembangkit listrik, bensin, dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Bahan bakar fosil yang menjadi ‘baterai’ kehidupan ini sangat boros dan tidak berkelanjutan. BRIN menyebut sejak tahun 1991, produksi minyak bumi Indonesia terus menurun, lama-lama akan habis.
Pola konsumsi energi yang tinggi ini kemudian mengeluarkan emisi gas kaca yang tinggi, yang mana memperparah krisis iklim bumi. Diperlukan perubahan dalam skala besar untuk bisa memutar waktu.
Anda mungkin merasa tidak berdaya—apa yang bisa dilakukan dari diri sendiri sebagai langkah awal untuk membantu menanggulangi krisis ini? Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghemat energi.
Perubahan pola hidup menjadi lebih hemat energi bisa dilakukan dengan mudah. Saat ini, memang sudah banyak peralatan elektronik untuk rumah yang memiliki fitur yang lebih ramah lingkungan—meskipun biasanya lebih mahal. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi konsumsi energi.
Manfaatkan Matahari
Matahari menyinari Indonesia selama 12 jam sehari, sepanjang tahun. Manfaatkan energi gratis ini sebagai ‘lampu’ di rumah Anda di pagi hari. Bukalah gorden dan jendela di pagi hari agar cahaya dan udara masuk untuk menerangi dan menyegarkan rumah.
Bagi Anda yang hendak merenovasi rumah, sangat disarankan untuk membuat jendela yang tersebar dan sesuai dengan ukuran rumah agar dapat menghemat energi.
Ganti Lampu Rumah ke LED
Selian membuka jendela selebar-lebarnya, hal lain yang bisa dilakukan untuk hemat energi dari segi lampu adalah dengan menggunakan bohlam LED. Dilansir dari EnergySage, lampu LED 75-80% lebih hemat energi dibandingkan lampu konvensional.
Lebih sedikit jumlah energi yang dibutuhkan untuk menerangi rumah, semakin sedikit pula biaya tagihan listrik Anda.
Advertisement
pexels-Steve Johnson
Cabut Peralatan Elektronik
Smartphone sekarang sudah banyak memiliki baterai yang tahan lama, sehingga Anda bisa mencabut charger HP Anda jika sedang tidak digunakan. Selain itu, matikan atau cabut penanak nasi Anda begitu nasi matang.
Selain hemat listrik, memanaskan nasi terus-menerus justru membuat nasi menjadi kerak. Mencabut peralatan elektronik dari stop kontak dapat menghemat 5-10% tagihan listrik Anda.
Jangan Mandi Terlalu Lama
Membicarakan hemat energi, pompa air menjadi salah satu perangkat elektronik yang menggunakan energi besar. Jika mandi terlalu lama, maka semakin banyak air yang keluar.
Akibatnya, pompa akan terus bekerja untuk menyediakan banyak air dari dalam tanah ke keran air Anda. Hemat air, hemat pula tagihan air Anda tiap bulan!
Jadwalkan Cuci Baju
Meskipun mencuci baju dengan tangan dirasa lebih hemat, namun sebenarnya lebih banyak memakan air. Menggunakan mesin cuci memang lebih sedikit menggunakan air, tapi terlalu sering mencuci baju justru menjadi kontraproduktif.
Oleh karena itu, jadwalkan cuci baju secara teratur dan ketika baju sudah menumpuk. Dengan begitu, pengeluaran air dan listrik tidak akan membengkak.
Bersih-Bersih Secara Manual
Kini memang tersedia berbagai peralatan elektronik untuk membantu Anda membersihkan rumah. Vacuum cleaner atau penyedot debu menjadi salah satu yang dimiliki tiap rumah.
Kurangi penggunaan vacuum cleaner dengan menggunakan sapu biasa untuk membersihkan rumah dari kotoran dan debu sehari-hari.
Gunakan Fitur Timer
Pendingin ruangan memang selalu ada di rumah orang Indonesia, baik itu AC maupun kipas angin. Biasanya pendingin ruangan akan terus dibiarkan nyala selama tidur semalaman yang mana mengonsumsi banyak energi.
Semakin malam, udara akan semakin dingin sehingga menyalakannya semalaman suntuk akan boros. Oleh karena itu, gunakan fitur timer supaya AC/kipas angin bisa mati sendiri dan menghemat penggunaan listrik.
Advertisement
Ada berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk menghemat energi dan mengurangi jejak karbon. Pada dasarnya, yang perlu dilakukan adalah untuk sebisa mungkin mengurangi jumlah konsumsi.
Kini memang banyak berbagai perangkat elektronik ramah lingkungan. Namun jangan kemudian langsung mengganti seluruh perangkat elektronik di rumah yang sudah ada yang masih berfungsi dengan baik.
Hal ini justru hanya akan menambah emisi karbon yang dihasilkan dari pembelanjaan Anda serta menambah limbah elektronik. Kecuali benar-benar butuh dan mampu, Anda tidak perlu mahal-mahal mengganti seluruh alat elektronik di rumah.
Reporter: Prilisa Septi Hariani
[mgs]
Baca juga:
Berani Berubah: Terobosan Masjid Baitul Makmur, Bisa Hemat Energi & Ramah Lingkungan
Tren Modifikasi Sepeda Motor BBM Hijrah ke Tenaga Listrik
Warga Jatim Diimbau Pakai Kendaraan Listrik dan Kompor Induksi, Ini Alasan Pentingnya
Mengintip Pabrik Turbin Angin Terbesar di Inggris
Jokowi Ingin Rapat Bahas Pangan dan Energi Setiap Minggu
Pakai Motor Listrik, Gojek sebut Mitra Driver Bisa Hemat Rp 500 Ribu Per Bulan
Sekitar 8 Jam yang laluAgate Tunjuk Raymond Chin sebagai Strategic Advisor
Sekitar 10 Jam yang laluSamsung Rilis Varian Galaxy A03 Series Punya Memori Besar Harga Sejutaan
Sekitar 13 Jam yang laluKADIN soal RUU PDP: Industri Sudah Sangat Menunggu Regulasi Ini
Sekitar 15 Jam yang laluTelkomsel Perkenalkan Platform tSurvey.id
Sekitar 17 Jam yang laluDPR soal RUU PDP: Masih Mentok Soal Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi
Sekitar 19 Jam yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluKominfo Buka Kesempatan Beasiswa S2 Dalam Negeri, Yuk Cek Syaratnya!
Sekitar 1 Hari yang laluDANA sebut Jumlah Pengguna Fitur Zakat Melonjak 225 Persen
Sekitar 1 Hari yang laluGandeng BI dan OJK, Tokopedia Buat Modul Literasi Keuangan
Sekitar 1 Hari yang laluOrgan Tubuh Dapat Berubah Akibat Teknologi, Simak Penjelasan Lengkapnya
Sekitar 1 Hari yang laluGame Bertema Metaverse Bakal Hadir
Sekitar 1 Hari yang laluRUU Baru Ini Disebut Mampu Hentikan Monopoli Bisnis Iklan Google
Sekitar 2 Hari yang laluXiaomi dan Leica Camera Bakal Hadirkan Smartphone Imaging Flagship
Sekitar 2 Hari yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 6 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 6 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 9 Jam yang laluPemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah Mulai 31 Mei
Sekitar 10 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluPuan Ingatkan Pemerintah: Temukan Formula yang Tepat Sebelum Hapus PPKM
Sekitar 8 Jam yang laluCovid Hari Ini 25 Mei 2022: Kasus Positif dan Aktif Meningkat
Sekitar 9 Jam yang laluPBB Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia: Vaksinasi 270 Juta Populasi Prestasi Besar
Sekitar 11 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 10 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 18 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami