Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ferdy Sambo hukuman seumur hidup atas pembunuhan berencana Brigadir J. Jauh sebelum diganjar tuntutan seumur hidup, Sambo telah dipecat dari Polri, institusi yang telah ia abdi selama 28 tahun. Tak tanggung-tanggung. 5 Jenderal sepakat memecat Sambo dari Polri.

Pengacara Ferdy Sambo menyiapkan bukti untuk dibacakan dalam nota pembelaan atau pleidoi melawan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pleidoi berisi bukti untuk menyanggah tuntutan JPU terutama ihwal konstruksi pembunuhan berencana Brigadir J.

Ketika Ferdy Sambo hendak masuk ke dalam ruang sidang, tiba-tiba Syarifah mencoba untuk mendekati dan memeluk Ferdy Sambo. Namun, aksinya gagal.

Pihak keluarga Brigadir J mengaku kecewa atas tuntutan seumur hidup yang diberikan kepada Ferdy Sambo oleh JPU. Karena, pihak keluarga ingin agar eks Kadiv Propam Polri ini diberikan hukuman yang maksimal.

Jaksa penuntut umum menyebut Ferdy Sambo belum puas jika niatnya membunuh Yosua Hutabarat alias Brigadir J belum terlaksana. Hal iti diungkap dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/1) hari ini.

JPU membeberkan selama persidangan berlangsung tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat menghapus sifat melawan hukum serta kesalahan Ferdy Sambo.

Deretan Hal Memberatkan Ferdy Sambo hingga Dituntut Penjara Seumur Hidup. Terdakwa Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Jaksa mengungkapkan tidak ada hal meringankan hukuman yang dilakukan Ferdy Sambo. Sementara, justru banyak hal-hal yang memberatkan Sambo.

JPU menilai apa yang dilakukan Ferdy Sambo tidak sepatutnya dilakukannya sebagai aparat penegak hukum. Apalagi, jabatan terdakwa saat itu merupakan Kadiv Propam Polri.

Sementara itu, sederet hal-hal yang memberatkan Ferdy Sambo. Salah satunya, menimbulkan kegaduhan serta mencoreng nama baik institusi Polri.

Ferdy Sambo dituntut pidana penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sidang tuntutan Ferdy Sambo digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/1). Jaksa menuntut Sambo penjara seumur hidup.

Sambo tampak lesu. Mukanya tak segar, cenderung sendu. Sejak jaksa membacakan berkas tuntutan, gestur yang ditampilkan Sambo juga tak ada yang terlalu mencolok. Sesekali dia hanya membenahi posisi duduk.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuntut terdakwa Ferdy Sambo hukuman seumur hidup atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Mendengar tuntutan jaksa, Sambo langsung bereaksi. Begini ekspresinya.

Tuntutan dijatuhkan lantaran JPU berkeyakinan Ferdy Sambo telah menyusun rencana pembunuhan Brigadir J dengan rapih. Hal itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi selama persidangan.

Ekspresi Ferdy Sambo Hadapi Sidang Tuntutan Pembunuhan Berencana Brigadir J. Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J kembali digelar. Kali ini PN Jakarta Selatan menggelar sidang dengan agenda pembacaan tuntutan untuk terdakwa Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo menjalani sidang pembacaan tuntutan oleh Jaksa terkait perkara pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (17/1) hari ini. Sidang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Tim jaksa justru meyakini adanya perselingkuhan antara Yosua dengan Putri di Magelang pada 7 Juli 2022 hingga dipergoki Kuat Ma'ruf. Di samping itu, bentrokan maut terjadi di PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 14 Januari 2023.

Ricky Rizal menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/1). Dalam surat tuntutan terungkap adanya niat Ricky untuk membunuh Yosua Hutabarat alias Brigadi J saat perjalanan dari Magelang menuju Jakarta.