Putin Sebut Belum Saatnya Gencatan Senjata di Ukraina
Kondisi saat ini menyebabkan gencatan senjata belum saatnya dilakukan di Ukraina, kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dikutip Perdana Menteri Italia Mario Draghi.
Kondisi saat ini menyebabkan gencatan senjata belum saatnya dilakukan di Ukraina, kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dikutip Perdana Menteri Italia Mario Draghi.
Jerman, negara di Eropa yang paling banyak mengimpor gas Rusia, menyebut ancaman tersebut sebagai "pemerasan".
Tapi di Bukit Prishtina, ibu kota Kosovo, kami menanti dalam cemas. Lalu saat itu pun datang, suara dentuman perang terdengar ke seantero kota.
Ketika berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Komisioner Tinggi HAM Michelle Bachelet mendesak Rusia agar menghentikan invasi mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mengatakan dia tidak percaya dengan janji Rusia yang akan mengurangi serangan seperti disampaikan dalam perundingan di Istanbul, Turki, kemarin.
Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield kemarin mengatakan kepada wartawan, AS meyakini "Putin selama ini diberi laporan salah tentang betapa buruknya kemampuan pasukan Rusia dan ekonomi Rusia yang lumpuh akibat sanksi negara Barat lantaran para penasihatnya terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya."
Komentar itu dilontarkan Putin saat berbicara melalui telepon selama satu jam dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Selasa malam.
Pentagon menanggapi klaim Rusia yang akan mengurangi operasi militer di Ukraina seperti yang mereka sampaikan dalam perundingan di Istanbul, Turki kemarin.
Rusia berjanji akan mengurangi operasi militer di sekitar Kiev dan kota lain di Ukraina. Sementara Ukraina menjanjikan tidak akan bergabung dengan NATO namun meminta jaminan keamanan jika mereka diserang.
Presiden AS Joe Biden Senin lalu mengatakan tentara Amerika yang ditempatkan di Polandia "memberi bantuan kepada tentara Ukraina".
Abramovich yang menjadi juru runding Moskow dalam pembicaraan damai dengan Kiev dan dua perwakilan Ukraina dilaporkan mengalami gejala keracunan.
Gudang Berisi 50.000 Ton Makanan di Ukraina Diserang Rusia. Rusia terus melancarkan serangan ke Ukraina ketika invasi masih berlanjut. Kali ini serangan pasukan Rusia menyasar sebuah gudang yang berisi lebih dari 50.000 ton makanan beku.
Pemerintah Inggris mengatakan Abramovich terlibat dalam "mengganggu stabilitas Ukraina dan mengancam kedaulatan dan kemerdekaan negara itu" karena punya hubungan dengan perusahaan baja dan tambang Evraz Plc.
Rusia akan mengeluarkan pembatasan visa baru untuk negara-negara yang dianggap "tidak ramah" sebagai balasan atas sanksi internasional yang dijatuhkan untuk Moskow setelah menyerang Ukraina.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin lewat panggilan telepon pada Minggu (27/3) tentang pentingnya gencatan senjata dan kondisi kemanusiaan yang lebih baik menyusul invasi Moskow di Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy diwawancarai selama 90 menit melalui Zoom oleh empat jurnalis ternama Rusia. Namun pemerintah Rusia melarang media menerbitkan wawancara tersebut.
Ukraina siap untuk membahas adopsi status netral sebagai bagian kesepakatan damai dengan Rusia. Namun kesepakatan damai juga tidak bisa tercapai tanpa gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.
Ukraina menuding Rusia secara paksa merelokasi ribuan warga sipil dari Mariupul, kota pelabuhan strategis yang hancur digempur pasukan Rusia.