Perangi Pengaturan Skor, Kongres PSSI Bentuk Komite Ad Hoc Integritas
Perangi Pengaturan Skor, Kongres PSSI Bentuk Komite Ad Hoc Integritas
Perangi Pengaturan Skor, Kongres PSSI Bentuk Komite Ad Hoc Integritas
Seorang Suporter Diamankan Usai Paksa Masuk ke Kongres PSSI
Kongres PSSI Diwarnai Aksi Demo Gabungan Suporter
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, gagal memenuhi panggilan dari Bareskrim Polri terkait kasus match fixing dalam dunia sepak bola Indonesia hari Jumat (21/12) kemarin.
Polri menegaskan pemberantasan mafia pengaturan skor harus benar-benar dilakukan agar sportifitas dan perkembangan sepak bola di Indonesia tidak terganggu. Rencananya, kerja sama antara Polri dan PSSI terkait hal ini akan dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Simpang siur mengenai pelatih Timnas Indonesia akan segera berakhir.
Bambang Suryo, salah seorang perantara (runner) antara bandar dan operator lapangan menyebut ada banyak hal yang biasa dilakukan untuk memberi kode agar sebuah skenario dimulai.
Tekanan yang berdatangan dari seluruh penjuru media sosial nampaknya sulit untuk diterima oleh pihak PSSI.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria mengaku tidak mengenali sosok Vigit.
PSSI sedang menunggu ajakan kerja sama dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memberantas pengaturan skor atau match fixing di Liga Indonesia.
Ratu Tisha Destria menyebut kasus dugaan pengaturan skor atau match fixing yang melibatkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat, mulai ditindaklanjuti Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Kondisi sepak bola Indonesia belakangan ini menerbitkan keprihatinan Save Our Soccer (SOS).
Ratu Tisha menegaskan bahwa PSSI memiliki sistem pengawasan wasit yang sangat ketat, terutama terkait masalah teknis.
PSSI menegaskan siap memberantas pengaturan pertandingan (match fixing), yang belakangan ini dikabarkan kembali marak di sepak bola Indonesia.
Sekretaris Jenderal PSSI tersebut meminta pihak-pihak yang mengetahui adanya permainan ini untuk bisa melaporkan hal tersebut pada PSSI.
Sejumlah insiden yang terjadi pada Grup A Babak Delapan Besar Liga 2 2018 mengundang keprihatinan Save Our Soccer (SOS).
"Kami hanya buka tiket dari awal hanya online.