Polisi: Sweeping Produk Prancis Jangan Main Hakim Sendiri
Menurut Awi, pihaknya akan melakukan deteksi dini dan pemetaan terkait wilayah yang disinyalir rawan aksi sweeping anarkis.
Menurut Awi, pihaknya akan melakukan deteksi dini dan pemetaan terkait wilayah yang disinyalir rawan aksi sweeping anarkis.
Aksi pembakaran itu terjadi di halaman Komplek Menteng Raya 58, Jakarta Pusat, pada Selasa 3 November 2020. Kepolisian turut mengawal aksi itu.
Di tengah seruan pemboikotan produk Prancis dari sejumlah kalangan umat Islam menyusul ujaran Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai anti-Islam, Pemerintah Indonesia mengambil jalan berbeda. Indonesia tegas tak akan memboikot produk Prancis.
Dua anak berusia 12 tahun kini sedang diselidiki oleh polisi Prancis karena dicurigai mendukung terorisme atas komentar mereka ketika acara penghormatan kepada guru Samuel Patty yang tewas dipenggal kepalanya bulan lalu.
Aksi Ormas Islam Kecam Presiden Prancis. Dalam aksi unjuk rasa tersebut mereka mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Menurut Anwar Abbas, Umat Islam tak usah khawatir atas langkah pemerintah yang dinilai berbeda dari sikap sejumlah umat Islam itu. Asal Pemerintah tak menghalang-halangi maksud umat Islam untuk memboikot produk Prancis, menurut Ketua PP Muhammadiyah itu semuanya tak masalah.
Dalam dua pekan terakhir, seruan boikot produk Prancis ramai diperbincangkan. Aksi ini dipicu tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung ditampilkannya kartun Nabi Muhammad setelah insiden pembunuhan seorang guru, Samuel Paty di pinggiran kota Paris.
Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menjelaskan, Danone Indonesia tidak memiliki keterkaitan terhadap pandangan politik suatu negara, termasuk Prancis dan hal-hal di luar bisnis perseroan.
Hukum Prancis, kata mereka, memberikan ruang yang luas untuk kebebasan berekspresi dan memberikan warganya hak untuk "percaya atau tidak percaya".
Unjuk rasa terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron dilakukan ratusan orang di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/11). Massa yang berasal dari berbagai organisasi Islam itu menilai Macron melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Massa yang mengatasnamakan Persaudaraan 212 Sulawesi Selatan turun ke jalan. Mereka menggelar aksi bertajuk Bela Nabi dan mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan global akibat penerbitan kartun Nabi Muhammad, yang menyinggung muslim.
Jurnalis Shaikh Walid Al-Salek mengatakan liputan Aljazeera selama beberapa pekan terakhir memicu kekerasan umat Islam di Prancis dan membangkitkan fenomena Islamofobia.
Aparat Prancis mengumumkan mereka berjanji hendak menindak tegas apa yang disebut Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin sebagai "musuh dalam selimut".
Selama wawancara, Macron mengatakan Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan dan ia akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun.
Pendeta itu ditembak dua kali sekitar pukul 16.00 waktu setempat ketika dia sedang akan menutup gereja.
Kemudian, Heru mengatakan sampai saat ini pihaknya belum akan melakukan aksi penutupan jalan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar Kedubes Prancis.
Adapun aksi unjuk rasa akan dilakukan di depan Kedubes Prancis, Jl M H Thamrin Nomor 20, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Yang didahului dengan Salat Dzuhur berjamaah.