Menkes: Pandemi Covid-19 Telah Buat Kita Membangun Sistem Kesehatan Lebih Kuat
Dia menambahkan para pemangku kepentingan memiliki kesempatan satu kali dalam satu abad untuk memperkuat dan mengubah sistem kesehatan.
Dia menambahkan para pemangku kepentingan memiliki kesempatan satu kali dalam satu abad untuk memperkuat dan mengubah sistem kesehatan.
Pandu berpendapat, tak masalah pemerintah meniadakan kewajiban tes PCR maupun antigen bagi perjalanan domestik di tengah kasus kematian akibat Covid-19 masih tinggi. Hampir sebagian kasus kematian saat ini belum divaksinasi dan memiliki banyak komorbid.
Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan, meski kasus melandai, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat supaya waspada dan tidak kendur menerapkan protokol kesehatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, penurunan kasus terjadi dalam berbagai indikator. Dari sisi kasus harian berada di angka 4 ribu kasus per hari setelah sebelumnya menyentuh 16 ribu kasus per hari.
Sebanyak 4.450 orang sudah sembuh dari Covid-19 menjadi total 1.152.865 orang dengan persentase kesembuhan mencapai 96,2 persen.
Pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran memiliki gejala sedang hingga berat.
Di Jawa Tengah kasus Covid-19 masih dalam tren kenaikan dari 5.623 menjadi 6.021 kasus, sementara di DI Yogyakarta juga masih naik dari 2.750 menjadi 2.855 kasus. "Yang masih naik itu Jawa Tengah dan Yogyakarta, ini masih menuju puncak," ucapnya.
BOR tertinggi ada di DI Yogyakarta sebesar 55,25 persen, Jawa Tengah 45,31 persen, Jawa Barat 43,60 persen, Kalimantan Utara 41,65 persen, dan Sumatera Selatan 40,82 persen.
Pemerintah terus mengupayakan agar pandemi Covid-19 di Indonesia dapat terkendali. Salah satu indikator yang terus dipantau adalah positivity rate dengan target di bawah 5 persen. Positivity rate pada Jumat (4/3) lalu berada di posisi 13,58 persen, turun dari angka 17,43% di Kamis (3/3).
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan pandemi Covid-19, menghadirkan beragam dampak positif bagi masyarakat. Menurutnya kondisi tersebut didapat lantaran kepemimpinan yang kuat dan komitmen Jokowi melindungi rakyat begitu tinggi.
Wiku menuturkan bila pandemi COVID-19 merupakan masalah besar bagi dunia.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat peningkatan 40.920 kasus Covid-19 baru disumbang 34 provinsi. Empat provinsi di antaranya mencatat jumlah terbanyak yakni Jawa Barat 8.569, Jawa Timur 4.911, DKI Jakarta 4.196, dan Jawa Tengah 3.890.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban meminta pemerintah untuk mengoreksi data dan meningkatkan pelacakan hingga 100.000 tes per hari di seluruh wilayah Tanah Air.
PPKM level 3 di delapan wilayah tersebut berdasarkan hasil evaluasi penanganan Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 Republik Indonesia.
Sehingga, bila pandemi Covid-19 telah selesai, kata Tjandra, akan ada lagi pernyataan resmi dari WHO sesuai keadaan dunia yang hingga sekarang belum diketahui kapan waktunya.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan pandemi Covid-19 seharusnya tidak lagi mengganggu rencana pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pembangunan harus dilanjutkan seiring dengan tertanganinya kasus virus corona yang dilakukan pemerintah.
Sudah 2 tahun virus corona menyebar di Indonesia. Tahun 2020 di tanggal yang sama, Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi ditemukannya warga Indonesia yang terpapar Covid-19. "Hari ini 2 Maret, kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan," kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.
KSP menyebut, pemerintah selalu memonitor dengan detail perkembangan Covid-19 di Indonesia maupun di negara lain. Selain itu, kata dia, pemerintah juga melibatkan para pakar dalam mengambil setiap kebijakan terutama dalam penentuan status pandemi.