Gunung Ibu kembali mengalami erupsi pada Kamis (4/7) malam dengan tinggi kolom abu sekitar 3.000 meter di atas puncak.

Gunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, meletus.

Gunung Ibu masih sering mengalami guncangan gempa akibat aktivitas vulkanik maupun magmatik.

Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut.

Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Gunung Ibu di Halmahera Barat kembali erupsi, Senin (27/5) pukul 03.03 WIT. Letusan itu membentuk awan abu raksasa setinggi enam kilometer.

Pada 16 Mei 2024, pukul 15.00 Wit, Badan Geologi resmi menaikkan status Gunung Ibu dari sebelumnya siaga atau level III menjadi awas atau level IV

Gunung Ibu dalam level IV atau awas, dengan rekomendasi wilayah radius 4 kilometer harus dikosongkan dari seluruh aktivitas warga.

Rentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu.

Gunung Ibu sebelumnya berstatus siaga atau level III saat ini menyandang status awas atau level IV.

Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kembali erupsi, Kamis (16/5). Gunung itu terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 5 kilometer.

Sebelumnya Gunung Ibu sudah meletus pada 11 dan 8 Mei 2024 lalu. Letusan baru ini terjadi pada pukul 09:12 WIT dan disertai suara keras dan suara gemuruh.

Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara dan barat laut.

Gunung Ibu yang memiliki aktivitas vulkanik yang terbilang aktif kini berstatus level II atau waspada.

Gunung Ibu yang berstatus level II atau waspada itu punya aktivitas vulkanik yang terbilang aktif.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara.

Gunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.

Gunung Ibu yang terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara, meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter, Senin (15/1).