Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Resmi Diakui UNESCO, Intip Pesona Keindahan Geopark Belitung

<b>Resmi Diakui UNESCO, Intip Pesona Keindahan Geopark Belitung</b>

Resmi Diakui UNESCO, Intip Pesona Keindahan Geopark Belitung

Geopark ini juga menjadi objek penelitian ilmiah terkait unsur-unsur yang ada di tempat ini.

Geopark Belitung menjadi salah satu lokasi Geosite di Provinsi Bangka Belitung yang wajib dikunjungi ketika liburan.

Pasalnya, di Geopark Belitung tak hanya menyajikan keindahan alam saja, melainkan keunikan-keunikan lain mulai dari geologis, bilogis, dan budaya.

Dengan label geologi dan struktur alamnya yang unik, tak heran jika Geopark Belitung menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat lokal maupun mancanegara.

Bahkan, geopark ini juga menjadi objek penelitian ilmiah terkait unsur-unsur yang ada di tempat ini.

<b>Geosite Juru Seberang</b>

Geosite Juru Seberang

Mengutip indonesia.go.id, salah satu objek yang bisa disambangi saat berada di Geopark Belitung ini adalah Geosite Juru Sebrang. Lokasinya berada di Kecamatan Tanjung Pandan, sekitar lima kilometer dari pusat Kota Belitung.

(Foto: indonesia.travel)

Daerah Juru Sebrang dulunya merupakan bekas areal penambangan timah yang saat ini sudah direhabilitasi menjadi geosite.

Saat pengunjung tiba di Geosite Juru Sebrang, langsung disuguhkan dengan banyak penangkaran ikan kerapu, proyek mitigasi bencana dan penanaman pohon bakau atau mangrove.

Tak hanya itu, geosite ini juga menawarkan pemandangan pantai dengan hamparan pasir putih yang memanjakan mata. Saat matahari terbenam, tempat ini cocok untuk menyaksikan sunset sambil bersantai.

Potensi Wisata Bernilai Tinggi

Kawasan Geopark Belitung ini rupanya memiliki beberapa potensi wisata yang bernilai tinggi, seperti geomorfologi batuan granit di perairan Pulau Belitung, peninggalan gunung api purba bawah laut Lava Bantal Siantu, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara.

Tak hanya itu, keunikan aspek biologis dan geologis di kawasan ini menjadi rumah atau habitat bagi ragam jenis flora dan fauna langka yang tak ada di dunia dan hanya ada di Belitung, contohnya Ikan Hampala dan Ikan Toman.

Akses ke Geopark

Mengutip indonesia.travel, luas Geopark Belitung ini sekitar 4.800 kilometer daratan dan 13.000 kilometer lautan. Untuk mencapai ke tempat ini, ada beberapa cara yang bisa menjadi pilihan.

Pertama, menggunakan transportasi udara, dari Jakarta menuju Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan. Bisa juga transit ke Bandara Depati Amir Pangkalpinang dengan penerbangan lanjutan dua kali setiap harinya. Waktu tempuhnya hanya sekitar 30 menit saja.

Kedua, Anda bisa menggunakan transportasi laut dengan menunggang kapal. Anda bisa memilih kapal cepat yang tersedia dari Pangkalpinang ke Belitung, fruekuensinya dua hari dalam seminggu begitu juga sebaliknya.

Tak perlu khawatir, perjalanan ini tidak begitu membosankan karena pesona laut yang indah seakan-akan membuat Anda lupa bahwa perjalanan yang ditempuh itu lebih kurang 4 jam.

Global Geopark

Pada 2021, Geopark Belitung sukses diakui lembaga UNESCO sebagai Global Geopark.

Penilaian ini berdasarkan atas keragaman geologis serta evolusi Bumi yang telah terjadi di kawasan tersebut. Selain itu, perpaduan budaya, biologis, geografis menjadi kombinasi yang pas sehingga UNESCO memilih Geopark Belitung sebagai salah satu Global Geopark.

Serunya Menjelajahi Geopark Wonogiri, Salah Satu Warisan Dunia UNESCO yang Eksotis
Serunya Menjelajahi Geopark Wonogiri, Salah Satu Warisan Dunia UNESCO yang Eksotis

Geopark Wonogiri memiliki potensi wisata alam seperti pantai, goa, dan pegunungan.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Ajak Warga Sulsel Jaga Karst Rammang-Rammang: Jangan seperti Toba dapat Kartu Kuning
Menparekraf Ajak Warga Sulsel Jaga Karst Rammang-Rammang: Jangan seperti Toba dapat Kartu Kuning

Geopark Maros-Pangkep menjadi global geopark ke-8 di Indonesia yang masuk daftar UNESCO Global Geopark.

Baca Selengkapnya
Bupati Banyuwangi Hadiri Pengukuhan Geopark Ijen Masuk Jaringan Global
Bupati Banyuwangi Hadiri Pengukuhan Geopark Ijen Masuk Jaringan Global

UNESCO merupakan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banyuwangi Tuan Rumah Munas Badan Geopark, Perkuat Kerja Sama Geopark se-Indonesia
Banyuwangi Tuan Rumah Munas Badan Geopark, Perkuat Kerja Sama Geopark se-Indonesia

Munas dihadiri perwakilan 29 badan pengelola geopark di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Resmi! Ijen Geopark Dikukuhkan Masuk Jaringan UNESCO
Resmi! Ijen Geopark Dikukuhkan Masuk Jaringan UNESCO

Piagam penetapan sebagai Global Geoparks Network tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Global Geopark Network Nicolas Zourous.

Baca Selengkapnya
Usianya Disebut Jauh Lebih Tua dari Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Bukit Turgo-Plawangan
Usianya Disebut Jauh Lebih Tua dari Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Bukit Turgo-Plawangan

Kini kawasan itu menjadi Geopark yang dikembangkan menjadi tempat wisata

Baca Selengkapnya
Bertemu Dubes Jepang, Banyuwangi Tingkatkan Kerjasama dari Pertanian hingga Pengelolaan Geopark
Bertemu Dubes Jepang, Banyuwangi Tingkatkan Kerjasama dari Pertanian hingga Pengelolaan Geopark

Salah satu rangkaian agenda di Maroko adalah penandatanganan kerjasama pengembangan geopark antara UGG Aso Jepang dengan Geopark Ijen.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bupati Maros Dasyatnya Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Maroko
Kesaksian Bupati Maros Dasyatnya Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Maroko

Bupati Maros menghadiri Konferensi Internasional UNESCO untuk menerima sertifikat setelah Geopark Maros Pangkep ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).

Baca Selengkapnya
Jadi Lokasi Terbaik untuk Saksikan Keindahan Geopark Ciletuh, Ini Fakta Menarik Amphitheater Sukabumi
Jadi Lokasi Terbaik untuk Saksikan Keindahan Geopark Ciletuh, Ini Fakta Menarik Amphitheater Sukabumi

Geopark Ciletuh dianugerahi gelar geopark lantaran memiliki bentang alam yang indah karena fenomena jutaan tahun silam.

Baca Selengkapnya