Omzet Turun Drastis Akibat Pandemi, Pengusaha Swalayan di Sumut Lakukan Inovasi Ini
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang sudah hampir satu tahun merebak masih terus membawa dampak pada kehidupan masyarakat, terutama sektor ekonomi. Pandemi ini membuat banyak pelaku UMKM mengalami penurunan omzet. Hal itu diakibatkan karena pembatasan jam buka usaha dan kegiatan yang lebih difokuskan di dalam rumah (WFH).
Melihat kondisi ini, membuat salah seorang pengusaha di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (Sumut), Jannes Maharaja, menciptakan aplikasi Bina Antar (Bintar). Aplikasi ini bergerak di bidang kurir yang akan menjembatani pembeli dengan penyedia produk.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Inovasi Muncul karena Omzet yang Turun
Pengusaha muda yang bergerak di bidang swalayan dan bakery ini mengaku, ide dan inovasinya muncul karena omzetnya menurun drastis sejak pandemi ini. Hal ini dikarenakan tak banyak pembeli yang datang serta adanya pembatasan jam buka usaha.
“Kebetulan saya memiliki usaha di bidang Swalayan dan Bakery di Pandan, Tapanuli Tengah. Dan sejak Covid-19 ini, omzet penjualan turun drastis, karena pembeli berkurang karena ada rasa takut keluar rumah ditambah lagi pembatasan jam buka usaha. Melihat situasi itulah timbul niat saya untuk membuat aplikasi kurir yang saya beri nama Bina Antar (Bintar)," ujarnya.
Bisa Layani Jasa Antar Online
Jannes mengatakan, aplikasi “Bintar” ini sama fungsinya seperti aplikasi jasa antar online lainnya yang dapat menjangkau kebutuhan masyarakat mulai dari kurir, kebutuhan sehari-hari sampai dengan jasa angkutan. Dengan aplikasi ini, nantinya pembeli tidak perlu lagi datang ke toko atau ke pasar, cukup menggunakan aplikasi “Bintar” maka semua kebutuhan masyarakat dapat terlayani.“Kita nanti akan bentuk komunitas, mulai dari tukang becak, sepeda motor sampai dengan kendaraan roda empat. Para pedagang atau penyedia jasa sudah dapat memanfaatkan jasa mereka (kurir) untuk mengantarkan pesanan para pembeli,” jelasnya.
Siap Launching
Saat ini, aplikasi “Bintar” ini sedang dalam tahap pengujian, sembari menunggu kesiapan para pengusaha di kedua daerah itu untuk mendaftarkan usahanya ke google maps, agar dapat dijangkau oleh aplikasi. Serta menunggu para pedagang agar menyediakan pembayaran uang digital.“Kalau itu nanti sudah siap semuanya, kita tinggal launching. Dan saya yakin, dengan kehadiran aplikasi ini akan berdampak terhadap peningkatan omset dari pedagang, yang muaranya ke penguatan UMKM yang ada di daerah ini. Karena pemerintah sudah memberikan bantuan atau stimulus, tetapi terkendala dengan sistem layanan antar jemput yang belum ada di daerah kita ini. Untuk itu kita juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah juga untuk kelangsungan aplikasi kita ini,” pungkas Jannes.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaUntuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaTidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya